EROPA (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda telah mendesak negara-negara zona euro untuk mengendalikan krisis utangmereka dengan cepat, menyebutnya krisis euro adalah ancaman terbesar bagi ekonomi global.
“Ini sungguh sumber utama risiko bagi ekonomi global,” kata Noda, berbicara via video dari Tokyo ke forum Davos di Swiss.
“Dalam zona euro harus ada langkah-langkah utama untuk meringankan keprihatinan masyarakat internasional dan pasar,” tambahnya.
Noda mengatakan bahwa negaranya “siap untuk mendukung upaya Eropa sebanyak mungkin,” mengingat bahwa Jepang telah memberikan kontribusi terhadap Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa.
Noda memperingatkan bahwa negara-negara Eropa akan menghadapi “perjuangan panjang” untuk mendapatkan kembali kredibilitas pasar.
Eropa sedang “berjuang” melawan krisis utang yang sejauh ini telah mendorong dua lembaga rating kredit internasional untuk menurunkan tingkat kredit dari sedikitnya lima anggotanya termasuk Italia, Spanyol dan perekonomian terbesar kedua Uni Eropa, Prancis, yang kehilangan triple-A-nya di rating kredit.
“Setelah kredibilitas bangsa hilang tidak ada cara untuk mendapatkannya kembali dengan mudah. Krisis utang Eropa adalah inti yang jelas,”tambah Noda.
Ada kekhawatiran bahwa penundaan yang lebih lama dalam mengatasi krisis utang zona euro, yang dimulai di Yunani pada akhir 2009 dan menyebar ke Italia, Spanyol dan Prancis tahun lalu, bisa mengancam tidak hanya Eropa tetapi juga sisa-sisa negara maju kembali ke resesi.
Konferensi lima hari di Davos, yang dimulai pada Rabu (25/1), berfokus pada isu-isu seperti krisis utang Eropa, ketidakstabilan keuangan dalam kerusuhan sosial di Barat dan meningkatnya inflasi.Sekitar 2.500 politisi dan pebinis dari seluruh dunia termasuk 35 kepala negara yang menghadiri pertemuan tahunan.
(siraaj/arrahmah.com)