TEPI BARAT (Arrahmah.id) – Saat fajar pada Sabtu (23/12/2023), pasukan pendudukan “Israel” menyerbu kota dan kamp Jenin di Tepi Barat yang diduduki dari pos pemeriksaan Al-Jalama dan Salem, menyebabkan bentrokan sengit dengan pejuang perlawanan Palestina.
Tentara pendudukan juga menyerbu beberapa kota besar dan kecil di Tepi Barat, dan melancarkan penggerebekan dan penangkapan terhadap warga Palestina.
Menurut saksi mata, pasukan pendudukan menyerbu Nablus dan Bethlehem, Beit Ummar, utara Hebron, dan Ein Yabrud, timur Ramallah, selain Silwan, di selatan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem yang diduduki.
Pasukan pendudukan “Israel” juga menyerbu Yatta, di selatan Hebron, dan Jericho dari pintu masuk selatannya, dan melakukan patroli di beberapa lingkungan di kota tersebut.
Pasukan Zionis mendorong pasukan tambahan menuju kamp Aqabat Jabr dan kamp Ain al-Sultan di Jericho.
Konfrontasi juga terjadi antara pemuda Palestina dan pasukan pendudukan, yang meluncurkan pesawat pengintai dan pengawasan di langit kota.
Klip video yang diterbitkan oleh media Palestina menunjukkan pengeras suara di masjid-masjid kamp Ain Sultan menyerukan masyarakat untuk menghadapi pendudukan yang sedang menyerbu kamp tersebut.
Penyerbuan dan pengepungan
Di Jenin, klip video menunjukkan pasukan Zionis menembakkan suar saat fajar ke langit kamp.
Saksi mata melaporkan bahwa lebih dari 18 kendaraan militer ditempatkan di Jenin, tersebar di beberapa lingkungan, dan mengepung kamp dari arah Bundaran Al-Hussan dan Lingkungan Al-Ghabz.
Koresponden Al Jazeera mengatakan bahwa pasukan pendudukan ditempatkan di rumah sakit pemerintah kota tersebut, dan sepenuhnya memutus pasokan listrik ke rumah sakit tersebut dan kampnya.
Dia menambahkan bahwa tentara pendudukan menyerbu lokasi dan bangunan yang menghadap ke kamp dan mengerahkan tim penembak jitu di dalam dan di atap rumah mereka.
Menargetkan Tulkarem
Di sisi lain, Batalion Tulkarem di Brigade Al-Quds, sayap militer Gerakan Jihad Islam, mengatakan bahwa “para pejuangnya mampu melakukan serangan penembakan terhadap pasukan Zionis yang hadir di Gerbang Karak di Deir Al-Ghusun, sebelah utara Tulkarem, dan memastikan bahwa mereka terkena serangan langsung”.
Peningkatan serangan yang terus-menerus di Tepi Barat ini terjadi bersamaan dengan berlanjutnya pengeboman Zionis “Israel” di beberapa wilayah di Jalur Gaza pada hari ke-78, dan pembatasan keamanan serta serangan berulang kali ke beberapa kota besar dan kecil di Tepi Barat yang diduduki intensitasnya meningkat sejak Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober lalu. (zarahamala/arrahmah.id)