Pakistan (armnes) – Jenderal Pervez Musharraf akhirnya melepas jabatan panglima militer Pakistan kemarin. Tongkat komando milter diserahkannya kepada Jenderal Ashfaq Kiyani dalam sebuah upacara di markas pusat militer di Rawalpindi.
Musharraf yang mengambil alih kekuasaan melalui kudeta pada 1999 akan dilantik sebagai presiden sipil hari ini, Kamis (29/11/2007). Dengan melepas jabatan panglima militer, Musharraf berharap mendapat jaminan langgengnya kekuasaan sebagai Presiden Pakistan.
“Sistem berjalan, orang datang dan pergi, setiap orang telah pergi, segala sesuatu yang baik datang untuk berakhir, semuanya wajar,” ungkap Musharraf sambil meneteskan air mata saat berpidato di hadapan pemimpin pemerintahan dalam upacara kemarin.
Di akhir pidatonya, Musharraf mengucapkan, “Kalian penyelamat Pakistan,” kepada pasukan di hadapannya. Pengunduran diri Musharraf tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan janjinya selama ini seiring tekanan dari dalam dan luar negeri.
Partai-partai oposisi dari kubu mantan Perdana Menteri (PM) Benazir Bhutto dan Nawaz Sharif menyambut pengunduran diri Musharraf. “Ini momen menyenangkan dalam sejarah Pakistan. Kini militer kita memiliki seorang jenderal yang memiliki waktu penuh untuk memimpin,” papar Bhutto kepada wartawan di Karachi.
Namun Bhutto menyatakan pihaknya tetap waspada dan tidak buru-buru bersenang hati. “Kami tidak tergesa-gesa menerima Pervez Musharraf sebagai presiden sipil. Kami akan membuat segala keputusan berdasarkan perkembangan ini, setelah seluruh aspek kami kaji,” tuturnya.
Meski Musharraf telah mundur, sejumlah pihak menilai pengaruh tokoh itu masih sangat kuat. Yang menjadi pertanyaan saat ini, seberapa kuat pengaruh Musharraf tersebut.
“Secara alami, dukungan militer merupakan sesuatu yang utama,” ungkap mantan komandan militer Mirza Aslam Beg yang menolak mengambil alih kekuasaan saat Presiden Mohammad Zia-ul-Haq tewas dalam kecelakaan pesawat pada 1988.
Beg memperkirakan akan terjadi perubahan sangat penting, dimulai dengan semakin agresifnya oposisi mendesak pencabutan keadaan darurat. Musharraf sendiri akan memberikan pidato kenegaraan setelah dilantik sebagai presiden. (sindo)