TEHERAN (Arrahmah.id) – Seorang pejabat senior militer Iran memperingatkan pada Ahad (7/4/2024) bahwa tidak ada satupun misi diplomatik ‘Israel’ yang aman lagi setelah serangan 1 April terhadap Konsulat Iran di Suriah, Anadolu Agency melaporkan.
Mayor Jenderal Yahya Rahim Safavi, penasihat militer utama Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan tidak ada satupun kedutaan ‘Israel’ yang aman saat ini, itulah sebabnya ‘Israel’ menutup 28 kedutaannya di seluruh dunia pekan ini.
Mantan komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) tersebut mengatakan serangan rudal terhadap sebuah gedung yang berfungsi sebagai sayap urusan konsuler Kedutaan Besar Iran di Damaskus itu, “melanggar hukum internasional” karena para pejabat militer Iran yang terbunuh berada di sana “di lokasi tersebut atas undangan dari pemerintah Suriah.
Setidaknya 13 orang tewas dalam serangan itu, termasuk tujuh petugas IRGC, pihak berwenang Iran menyalahkan ‘Israel’.
Di antara mereka yang tewas adalah Jenderal Mohammad Reza Zahedi, komandan senior Pasukan Quds IRGC di Suriah dan Lebanon, dan wakilnya Jenderal Hadi Haj Rahemi.
Safavi mengatakan Pemimpin Tertinggi Iran Khamenei telah bersumpah akan memberikan “tamparan yang disesalkan” terhadap ‘Israel’ dan bahwa “front perlawanan” siap melakukan pembalasan.
“Kita harus menunggu dan melihat apa yang terjadi,” kata pejabat senior militer tersebut, membenarkan spekulasi bahwa Iran sedang mempertimbangkan pilihannya untuk membalas serangan Damaskus.
Menurut laporan media, setidaknya 28 misi diplomatik ‘Israel’ di kawasan Asia Barat telah ditutup dalam beberapa hari terakhir di tengah antisipasi tindakan pembalasan Iran.
Dalam sebuah pernyataan pada Selasa (2/4), sehari setelah serangan itu, Khamenei mengatakan ‘Israel’ “akan dihukum di tangan orang-orang pemberani kami,” dan menambahkan bahwa militer Iran akan membuat ‘Israel’ “menyesali kejahatan tersebut.”
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, yang memulai tur regional pada Ahad (7/4), bertemu dengan pejabat senior Houtsi Yaman Mohammad Abdul Salam di ibu kota Oman, Muscat.
Dia mengatakan serangan terhadap gedung konsulat Iran di Damaskus dilakukan dengan pesawat dan rudal buatan AS, dan bersumpah untuk “meminta pertanggungjawaban para penyerang kriminal.”
Amir-Abdollahian juga dijadwalkan mengunjungi Damaskus, menurut laporan.
Hal ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut yang dipicu oleh serangan mematikan ‘Israel’ di Jalur Gaza dan perkembangan terkait, termasuk serangan terhadap kepentingan ‘Israel’ dan AS di wilayah tersebut oleh kelompok sekutu Iran di Irak dan Yaman. (zarahamala/arrahmah.id)