JAKARTA (Arrahmah.com) – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) baru berhasil mengidentifikasi dua jenazah tertuduh teroris yang meninggal ditembak saat hendak ditangkap di Dompu, Nusa Tenggara Barat, dan Makassar, Sulawesi Selatan, pada beberapa waktu lalu.
“Jadi empat sudah selesai sehingga yang lain masih menunggu data antemortem dari keluarga yang belum diperoleh,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Kabag Penum) Polri Brigjen Boy Rafli Amar di Gedung PTIK Jakarta, Selasa (29/01).
Menurut Boy, selain menunggu data antemortem dari keluarga, pihaknya juga masih menunggu keputusan soal pemakaman, apakah akan dilakukan oleh pihak keluarga atau tidak.
Boy mengungkapkan jika dalam proses identifikasi jenazah para tertuduh teroris ini pihaknya mengalami kesulitan dalam hal mencari data pembanding dari pihak keluarga. Pasalnya, pihak keluarga cukup sulit dihubungi.
“Pihak keluarga memang sulit di hubungi,” pungkasnya.
Untuk diketahui, dua jenazah tertuduh teroris sebelumnya telah dimakamkan. Pertama terduga teroris bernama Bachtiar yang telah dimakamkan di Pondok Rangon oleh pihak keluarganya. Sedangkan untuk jenazah Ahmad Khalil yang beralamat di Maros Palopo Nusa Tenggara Barat, tengah diproses untuk dikubur di Ciamis atas permintaan keluarga.
Sebelumnya, pada 4 Januari lalu polisi menembak mati Syammsudin AG alias Asmar alias Abu Uswah dan Ahmad Khalil alias Hasan alias Kholil di Masjid Nur Alfiah yang berada di dalam rumah sakit Wahidin Makasar.
Keesokan harinya, pada 5 Januari 2012 polisi menembak mati Roy, Bachtiar, Andi Brekele dan dua rekan lainnya yang saat itu belum teridentifikasi. (bilal/SI/arrahmah.com)