(Arrahmah.com) – Kodrat alias Polo alias Deko telah dikebumikan pada Selasa (19/03/2013) sore, ia meninggal (syahid insya Allah) pada Jum’at (15/3) di Pondok Aren Tanggerang Selatan akibat ditembak tim Densus 88 yang menuduhnya terlibat kasus perampokan toko emas.
Dalam proses pemakaman Kodrat, terlihat puluhan saudara-saudaranya datang dari berbagai daerah untuk melihat Kodrat untuk terakhir kalinya, seperti dilansir Al-Mustaqbal.net.
Al-Mustaqbal.net melaporkan bahwa ada yang menarik pada jenazah Kodrat. Wajahnya terlihat masih bercucuran keringat meskipun telah meninggal beberapa hari sebelumnya.
Saat jenazahnya diturunkan dari mobil, lanjut Al-Mustaqbal.net, para ikhwan memasukkan jenazahnya ke dalam rumah dan keluarganya membuka kain yang menutupi tubuh Kodrat. Terlihat wajah Kodrat masih basah bercucuran keringat, juga kain yang menyelimutinya terlihat basah dengan keringat. Demikian juga dengan bantal yang dipakai terlihat basah dengan darah yang masih mengalir.
Ada sekitar 40 ikhwan yang menyaksikan tanda-tanda kesyahidannya, insya Allah, kata Al-Mustaqbal.net.
Terkait tuduhan keterlibatan Kodrat dalam perampokan toko emas, Ibu Endang selaku keluarga korban menegaskan kepada Al-Mustaqbal.net bahwa tuduhan itu adalah fitnah.
“Itu fitnah, Kodrat tidak terlibat dalam perampokan emas. Kodrat itu sedang berangkat kerja jam 09.00 pagi hari jumat dan Kodrat meminta izin untuk menengok Ibunya ke Sukabumi. Namun, saya dikasih kabar bahwa kodrat ditembak, Masya Allah, ada fitnah apalagi ini,” katanya.
“Saya tadi habis dari RS Polri di Kramat Jati, saya bantah kepada media sekuler bahwa Kodrat tidak terlibat dalam kasus perampokan. Dan jangan menyebut saudara saya kodrat sebagai perampok. Itu fitnah,” tandasnya.
Selain Ibu Endang, beberapa kerabat Kodrat juga menambahkan pernyataan bahwa Kodrat tidak terlibat dalam kasus perampokan dan benar-benar tidak bersalah, menurut Al-Mustaqbal.net.
Tubuh Kodrat mengalami luka di dada kiri, hal itu terlihat saat keluarga korban membuka kain penutup tubuh Kodrat. Selain itu juga terdapat lebam di bibir dan kelopak matanya. Diduga Kodrat dipukuli terlebih dahulu sebelum ditembak.
Berdasarkan keterangan dari keluarga korban, Kodrat dibawa oleh Densus 88 dari Pondok Aren dan kemudian ditembak di tempat yang berbeda, kata Al-Mustaqbal.net.
Setelah dikafani, jenazah Kodrat dibawa ke masjid untuk disholatkan dan kemudian dimakamkan di TPU setempat. Terlihat ada aparat kepolisian menghadiri pemakaman Kodrat.
Semoga Allah menerimanya
(siraaj/arrahmah.com)