WASHINGTON (Arrahmah.com) – Presiden Barack Obama tengah mendekati ditetapkannya keputusan untuk menambah puluhan ribu pasukan tambahan ke Afghanistan, meskipun mungkin tidak mencukupi 40.000 orang yang diminta oleh para petinggi AS di sana.
Pada saat yang sama, para perencana Pentagon sedang menyiapkan basis dan menyediakan berbagai macam perlengkapan militer di Afghanistan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya penambahan sumber daya yang saat ini mengalami kekurangan.
Gedung Putih menekankan pada hari Senin (9/11) bahwa presiden belum membuat keputusan mengenai jumlah pasukan atau aspek-aspek lainnya yang akan merevisi strategi AS di Afghanistan.
Pejabat pemerintah mengatakan kepada The Associated Press pada hari Senin, penyebaran kemungkinan besar akan dimulai pada bulan Januari dengan misi dalam rangka menambal pertahanan AS di 10 kota utama di Afghanistan. Brigade Angkatan Darat yang telah dilatih untuk diberangkatkan ke Irak pada bulan itu mungkin akan menjadi barisan terdepan. Brigade, yang berbasis di Fort Drum, New York, mengatakan tidak jadi pergi ke Irak seperti yang direncanakan, namun sejauh ini mereka belum diberikan tugas baru.
Juru bicara Gedung Putih, Robert Gibbs, mengatakan, presiden akan bertemu lagi pada hari Rabu dengan pihak-pihak utama penentu kebijakan luar negeri AS dan tim militernya tetapi belum akan mengumumkan rencana final untuk Afghanistan sampai akhir bulan ini, setelah ia ia kembali dari perjalanan diplomatik tambahannya ke Asia.
Gibbs mengatakan Pentagon sedang menyusun rekomendasi tambahan untuk diajukan pada Obama dan Obama belum memiliki keputusan tentnag jumlah pasukan, atau bahkan tentang rasio jumlah pasukan tempur dan pelatih.
Para pejabat militer memperkirakan bahwa salah satu pilihan Obama di antaranya adalah penambahan secara bertahap 40.000 pasukan selama enam bulan, yang didasarkan pada kondisi keamanan dan keputusan-keputusan sekutu NATO.
Beberapa pejabat yang tidak ingin diketahui identitasnya juga mengatakan keputusan yang akan diambil Obama akan jauh lebih luas daripada sekedar jumlah pasukan yang telah mendominasi perdebatan AS selama ini.
“Laporan bahwa Presiden Obama telah membuat keputusan tentang Afghanistan benar-benar palsu,” kata penasihat keamanan nasional, James Jones.
“Dia belum menerima pilihan final sebagai bahan pertimbangan, dia pun belum melakukan pembahasan atas pilihan-pilihan itu dengan tim keamanan nasional, dan ia pun belum membuat satupun keputusan tentang penambahan sumber daya. Setiap laporan yang bertentangan sama sekali tidak benar dan berasal dari sumber yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.” (althaf/ap/yn/arrahmah.com)