JAKARTA (Arrahmah.com) – Tiga terpidana mati Bom Bali I, Amrozi, Imam Samudera, dan Muklas alias Ali Gufron, hanya bisa dikunjungi keluarga dekat. Hal ini dilakukan menjelang waktu eksekusi ketiga terpidana mati tersebut semakin dekat.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Andi Mattalatta mengatakan, pihaknya telah menutup pintu kunjungan selain keluarga dekat para terpidana.
“Untuk yang lain, kita tutup,”kata Andi di Jakarta kemarin, seusai melakukan serangkaian acara dalam rangka peringatan Hari Dharma Karyadhika Depkumham.
Sementara pelaksanaan eksekusi Amrozi dkk, Andi mengaku hal tersebut adalah kewenangan Kejaksaan Agung. Depkumham, kata dia, hanya berwenang menjaga fisik terpidana di lembaga pemasyarakatan.
Saat ini, aku Andi, ketiga terpidana mati tersebut ditempatkan di LP Nusakambangan yang menerapkan sistem pengamanan supermaximum security.
Sementara dari pantauan di lapangan menjelang eksekusi, satu kendaraan taktis antiteror dan bom, satu ambulans, dan satu truk polisi penarik genset dari Brimob Kompi BS Banyumas, terlihat memasuki Pulau Nusakambangan.
Rombongan yang dipimpin Komandan Kompi BS Banyumas AKP Surya Putra Mustika tiba di Dermaga Wijayapura, Cilacap, sekitar pukul 11.30 WIB, dan langsung menaiki kapal Pengayoman II yang akan menyeberangkan mereka ke Pulau Nusakambangan. Seperti halnya kedatangan Brimob pada Jumat (24/10) sore lalu, truk polisi itu tertutup rapat.
Truk tersebut diperkirakan mengangkut satu regu dapur Brimob BS Banyumas beserta peralatannya, karena sempat terlihat dari luar. Setelah semua kendaraan tersebut terangkat, sekira pukul 12.00 WIB, Pengayoman II diberangkatkan.
Berdasarkan informasi, satu kendaraan taktis Brimob Pati dan satu peleton gabungan Brimob Sukoharjo dan Pati telah memasuki Nusakambangan sejak Sabtu (25/10) pagi.
Kedatangan dan penambahan personel Brimob secara terus-menerus mulai terjadi sejak Jumat. Kemungkinan hal ini dilakukan sebagai persiapan pelaksanaan eksekusi bagi tiga terpidana mati kasus Bom Bali I itu. Selain kendaraan taktis antiteror dan bom, satu ambulans, dan satu truk polisi, pengamanan perairan di sekitar Pulau Nusakambangan, Cilacap juga diperketat.
“Kita terus meningkatkan patroli di perairan sekitar Nusakambangan untuk mengantisipasi kemungkinan masuknya orang-orang yang tidak bertanggung jawab ke pulau itu,” kata Kepala Satuan Polisi Air Polres Cilacap AKP Sugeng Hartono di Cilacap kemarin.
Menurut dia, pihaknya juga mengawasi nelayan yang biasa mencari ikan di perairan tersebut, dengan diimbau untuk tidak terlalu dekat dengan Nusakambangan. Meski tidak melarang nelayan mencari ikan, pihaknya tetap mewaspadai berbagai kemungkinan yang dapat muncul.
Menurut dia, pihaknya terus mengupayakan agar Nusakambangan tetap steril dari orang-orang yang tidak berkepentingan. (Hanin Mazaya/Sindo)