JAKARTA (Arrahmah.com) – Berkenaan dengan pernyataan kepala BNPT Ansyaad Mbai yang dimuat di www.detik.com pada Kamis, 19 Desember 2013 dengan judul “Jejak Teroris Di Indonesia: Dari NII, Bermuara di Abu Bakar Ba’asyir”. Dalam berita tersebut tertulis:
“Siapa yang desain itu? Abu Bakar Ba’asyir,” kata Ansyaad di Jakarta, Kamis (19/12/2013). Ba’asyir divonis 15 tahun karena terbukti terlibat dalam pelatihan teror di Aceh.
Sementara Sartono adalah ayah kandung Farhan, teroris yang tewas dalam penyergapan di Solok September 2012 lalu. Farhan sendiri tergabung dalam Hisbah Solo yang merupakan sayap gerakan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) pimpinan Abu Bakar Baasyir
Kutipan tersebut bermuatan fitnah dan tendensius maka Jamaah Ansharut Tauhid sangat keberatan dimuatnya kutipan tersebut, terlebih tidak ada konfirmasi kepada kami sebagai bentuk cover both side yang sangat diperhatikan dalam sebuah kode etik jurnalistik. Kami menyayangkan media sekelas detik.com bisa memuat berita itu tanpa ada konfirmasi dari pihak yang dirugikan.
Menanggapi pernyataan tersebut, dalam rilis yang diterima redaksi petang ini, JAT menyampaikan pernyataan sebagai berikut:
-
JAT menolak semua pernyataan yang bersumber dari Ansyaad Mbai bahwa gerakan teror di Indonesia di desain oleh Ust. Abu Bakar Ba’asyir serta membantah keras JAT mempunyai sayap gerakan bernama Hisbah Solo. Pernyataan tersebut adalah hanya sebuah upaya penggiringan dan penyesatan opini masyarakat terhadap institusi Jamaah yang dipimpin oleh seorang ulama yang jujur pejuang syare’at Islam yaitu Ust. Abu Bakar Ba’asyir.
-
Pernyataan yang dikeluarkan kepala BNPT Ansyaad Mbai merupakan fitnah besar dengan mengeluarkan pernyataan tanpa bukti dan fakta yang jelas. Dan ini merupakan kebiasaan buruk Ansyaad Mbai yang selalu dilakukan berulang-ulang sehingga tidak pantas dilakukan oleh seorang pejabat negara.
-
Kami menghimbau melalui Menkopolhukam untuk membubarkan BNPT yang dikepalai oleh seorang yang suka memfitnah dan menebar isu seperti Ansyaad Mbai, karena telah melecehkan institusi negara dengan mengeluarkan pernyataan-pernyataan tanpa fakta yang menyebabkan keresahan di masyarakat.
-
Kami meminta kepada pengelola detik.com untuk menarik berita tersebut dan meminta maaf secara tertulis dan memuatnya di situs yang dikelola. Jika permintaan ini tidak dipenuhi maka kami akan mengambil langkah untuk mengadukan media tersebut kepada Dewan Pers.
Demikian pers release ini kami sampaikan, wa makkaru makarallah wallahu khoiru maakirin.
Jakarta, 17 Shaffar 1435H/20 Desember 2013
Jamaah Ansharut Tauhid
a.n
Ust. Nanang Ainur Rofiq
(azm/arrahmah.com)