JAKARTA (Arrahmah.com) – Selain menolak keabsahan Khilafah yang di deklarasikan oleh Islamic State of Iraq dan Syam (ISIS) dan menghimbau kepada kaum muslimin agar tidak terburu-buru berbaiat kepada Khalifah yang di angkat menjadi pemimpin dalam khilafah tersebut, Jamaah Anshorus Syariah mengecam penangkapan para aktifis Islam dan tindakan kriminalisasi syiar-syiar Islam.
“Mengecam penangkapan para aktifis Islam dan tindakan kriminalisasi syiar-syiar Islam seperti Daulah Islam, Khilafah Islam, Jihad, bendera kalimat Tauhid dan lain sebagainya, serta upaya provokasi terhadap masyarakat untuk ikut memusuhinya,” kata Ustadz Muhammad Achwan dalam rilisnya kepada redaksi.
Dia menilai bahwa maraknya isu pembaiatan ISIS yang saat ini terjadi di Indonesia tak lebih hanya upaya pemanfaatan isu oleh pihak-pihak tertentu untuk mengalihkan perhatian masyarakat dari problematika politik di dalam negeri yang belum terselesaikan saat ini.
Sebelumnya telah diwartakan, Amir Biniyabah JAT Ustadz Afif Abdul Majid ditangkap Densus88 di Bekasi Sabtu (9/8/2014). Dia dibawa tanpa ada Surat Penangkapan. JAT menilai Densus 88 terlalu memaksakan diri untuk melakukan penangkapan terhadap Ustadz Afif yang mencoba mengaitkan I’dad di Aceh dimana para pelakunya sudah menghadapi vonis dan sebagian sudah menjalani vonis.
Penangkapan Ustadz Afif, sebut JAT, tidak lepas dari kecenderungan isu Islamic State (IS) yang secara mendadak menjadi isu Nasional dalam situasi politik yang tengah memanas pasca pemilu di Indonesia 22 Juli 2014.
Jamaah Anshorut Tauhid mensinyalir isu Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) sengaja dihembuskan di Indonesia dengan maksud mencitrakan Islam di Indonesia yang menakutkan mulai dari tulisan tauhid harus dihapus, jika perlu bendera tauhid berkibar harus dibakar hingga ancaman kewarganegaraannya akan dicabut. (azm/arrahmah.com)