JAKARTA (Arrahmah.com) – Jamaah Ansharusy Syariah (JAS) lewat juru bicaranya Ustadz Ahmad Fatih mendukung gerakan umat Islam, Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) dan gerakan yang sejenis yang tidak menghendaki pengangkatan Basuki Tjahaja Purnama alias alias Zhong Wan Xie, atau terkenal dengan panggilan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Dalam rilisnya yang diterima redakasi, JAS juga menyerukan kepada pemerintah agar membatalkan pengangkatan Basuki Tjahaja Purnama sebagai gubernur DKI Jakarta dan menggantinya dengan pemimpin Islam yang mau menegakkan syariat Islam dan memiliki akhlak yang baik, agar tidak terjadi konflik sosial di daerah DKI Jakarta yang mayoritas penduduknya Muslim.
Lebih jauh JAS mengajak seluruh elemen umat Islam agar kembali kepada Syariat Islam untuk mengatasi segala masalah kehidupan termasuk masalah kepemimpinan.
Alasan JAS menolak Ahok
Ahok telah membuat membuat resah umat Islam di Jakarta. Hal ini didasarkan dengan banyaknya kebijakan dari Basuki Tjahaja Purnama yang bertentangan dengan syariat Islam seperti pelarangan melaksanakan ibadah qurban di tempat-tempat yang selama ini menjalankan ibadah qurban, ditambah dengan sikap arogan dan permusuhannya terhadap umat islam dengan beraninya menantang Front Pembela Islam (FPI) yang selama ini sudah berkontribusi untuk Islam dengan gerakan amar ma’ruf nahi munkar.
Berikut beberapa alasan yang dikemukakan JAS terkait penolakannya terhadap Ahok.
Pertama, menolak pengangkatan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur DKI Jakarta di dasarkan bahwa umat Islam haram dipimpin oleh pemimpin yang bukan Muslim.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّخِذُوا الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَتُرِيدُونَ أَنْ تَجْعَلُوا لِلَّهِ عَلَيْكُمْ سُلْطَانًا مُبِينًا
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali/pemimpin dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu)?“ (QS An Nisa : 144)
Kedua, menolak pengangkatan Basuki Tjahaja Purnama karena Penghinaannya terhadap syariat Islam dan upaya –upaya untuk melemahkan syariat Islam seperti ibadah qurban
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّخِذُوا الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَكُمْ هُزُوًا وَلَعِبًا مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَالْكُفَّارَ أَوْلِيَاءَ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman.” (QS. Al Maa’idah : 57)
Ketiga, menolak pengangkatan Basuki Tjahaja Purnama karena tidak memiliki akhlak yang mulia sebagai mana kita lihat dari ucapan-ucapannya yang tidak memberikan pendidikan kepada umat Islam. (azm/arrahmah.com)