SURIAH (Arrahmah.id) — Lembaga Kemanusiaan Syrian Network for Human Rights (SNHR), Senin (20/11/2023), merilis laporan tahunan ke-12 mengenai pelanggaran terhadap anak-anak di Suriah, sekaligus memperingati Hari Anak Sedunia.
Dalam laporannya, dilansir Syrian Observer (24/11), SNHR mengungkapkan bahwa tidak kurang dari 30.127 anak telah dibunuh di Suriah sejak Maret 2011. Termasuk 198 anak yang meninggal akibat penyiksaan. Sementara itu, 5.229 anak masih ditahan dan/atau dihilangkan secara paksa.
Laporan setebal 65 halaman tersebut mencatat, meskipun semua pihak yang berkonflik di Suriah melanggar hak-hak anak sampai tingkat tertentu, rezim Suriah tetap memikul tanggung jawab terbesar dalam hal jumlah kejahatan yang dilakukan. Pasalnya, rezim diktator Assad melakukan kejahatan tersebut secara masif, sengaja, dan sistematis.
Fadel Abdul Ghany, Direktur Eksekutif SNHR mengatakan, setelah bekerja mengumpulkan basis data SNHR selama 13 tahun terakhir, menjadi jelas bagi mereka bahwa pelanggaran yang dilakukan rezim Suriah terhadap anak-anak, sebagian besarnya disengaja dan direncanakan.
Rezim Suriah bertujuan untuk menimbulkan penderitaan sebanyak mungkin pada keluarga, lingkungan, dan wilayah yang menentang pemerintahan Assad.
“Rezim Suriah tidak hanya mengebom dan menangkap laki-laki atau perempuan, namun juga mengincar hal-hal yang paling mereka sayangi, yaitu anak-anak mereka. Tindakan itu dilakukan untuk menjatuhkan dan meneror mereka, serta mengirimkan pesan ancaman ke lingkungan dan wilayah lain di seluruh dunia,” lanjutnya.
Laporan ini berfokus terutama pada pelanggaran HAM berat yang dilakukan terhadap anak-anak. Tujuh pelanggaran utama tersebut adalah: pembunuhan di luar proses hukum; penahanan secara tidak sah dan penangkapan sewenang-wenang, penculikan, dan penghilangan paksa.
Berikutnya penyiksaan; kekerasan seksual; perekrutan anak; serangan terhadap fasilitas vital, seperti sekolah dan rumah sakit; serta pemblokiran bantuan kemanusiaan.
Laporan tersebut mendokumentasikan pembunuhan 30.127 anak di tangan pihak-pihak yang berkonflik di Suriah sejak Maret 2011; sebanyak 23.022 anak dibunuh oleh serdadu rezim Suriah.
Berikutnya, 2.049 anak dibunuh oleh serdadu Rusia. Sementara itu, total 2.301 anak dibunuh oleh kelompok-kelompok lainnya.
Berkenaan dengan penangkapan/penahanan, penghilangan paksa, dan penyiksaan, laporan ini mencatat bahwa tidak kurang dari 5.229 anak masih ditahan dan/atau dihilangkan secara paksa oleh pihak-pihak yang berkonflik dan pihak pengendali.
SNHR mencatat bahwa tidak kurang dari 1.681 sekolah dan taman kanak-kanak di Suriah telah menjadi sasaran serangan yang dilakukan oleh berbagai pihak yang berkonflik sejak Maret 2011 hingga November 2023.
Laporan tersebut juga mendokumentasikan tidak kurang dari dari 889 serangan terhadap fasilitas medis. (hanoum/arrahmah.id)