BANDUNG (Arrahmah.com) – Menurut Ustadz Asep Sudrajat, anggota DPD I HTI Jawa Barat pemerintah negeri ini benar-benar tunduk kepada asing daripada melayani rakyatnya sendiri.
“Hanya sekedar minta deviden kepada PT.Freeport yang belum bayar selama 2 tahun saja pemerintah tidak berani dengan berbagai alasan yang terkesan dibuat-buat, kalau seperti ini mustahil mereka berani mengusir asing yang jelas-jelas merampok kekayaan alam negeri ini. Pemerintah lebih tunduk pada keinginan asing daripada rakyatnya sendiri”, katanya di depan sekitar 150 ulama dan asatidz se-Bandung Raya pada acara Dirasah Syar’iyyah ‘Ammah di Pesantren Al Haromain Jln Tubagus Ismail Raya No. 90 Bandung Ahad, (15/3/2015).
Dalam acara bertajuk “Peran Ulama dalam menyelamatkan Indonesia kita yang terancam”. Ustadz Asep mengatakan persoalan negeri ini semakin terancam dibawah kepemimpinan Jokowi-JK dengan berbagai kebijakan yang merugikan masyarakat terutama umat Islam, solusinya adalah apa yang Allah sampaikan dalam al-Qur’an surat Ar-Rum ayat ke 41, maka solusinya tidak lain adalah kembali kepada Islam, kembali kepada Syariah dan Khilafah.
Sementara itu KH. Ali Bayanullah Al-Hafizh, pimpinanPesantren Darul Bayan Tanjungsari Sumedang, sebagai pembicara kedua menyampaikan bahwa ia berharap agar para ulama yang hadir menjadi ulama millah. Sebagaimana dalam kitab Syarah Riyadus Shalihin, yaitu ulama yang berani menyampaikan kebenaran tentang Islam dengan tidak memperdulikan apakah apa yang disampaikannya itu sesuai dengan keinginan umatnya atapun tidak. Ulama yang seperti inilah yang merupakan ulama yang sebenarnya, yaitu ulama yang takutnya hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, bukan takut kepada umat dan penguasa.
Acara yang diselenggarakan oleh DPD II HTI Kota Bandung, Kota Cimahi dan Kab. Bandung Raya ini diikuti para peserta dengan antusias. Mereka siap mendukung dakwah dan kegiatan-kegiatan HTI, termasuk agenda Rapat dan Pawai Akbar (RPA) yang akan diselenggarakan pada bulan Rajab 1436 H mendatang. (azm/arrahmah.com)