BENGKULU (Arrahmah.com) – Ulama sekaligus mantan Wakil Gubernur Bengkulu periode 2005–2010, HM Syamlan, meminta seluruh pihak agar lebih hati-hati memilah agama dengan isu radikal ISIS.
“Jangan sampai isu Islamic State of Iraq and Syria atau ISIS ini membuat masyarakat takut untuk belajar agama Islam, karena salah pemahaman maupun salah memberikan pemahaman terhadap masyarakat,” kata dia di Bengkulu, Rabu (13/8/2014), lansir Antara.news.com.
Dia mengatakan, menggeneralisasi ajaran agama dengan kegiatan radikal ISIS, dapat menciptakan pandangan negatif terhadap Islam.
“Sebab itu kita harus berhati-hati melihat, mana yang ajaran agama mana yang kegiatan radikal, kalau kegiatan radikal, Islam dengan keras menolak, Islam adalah rahmatan lilalamin (rahmat bagi seluruh alam),” katanya.
Menurut dia, seluruh unsur di daerah itu, agar tidak membuat isu maupun menciptakan pandangan negatif terhadap orang-orang yang belajar agama.
“Jangan sampai seperti dulu, orang belajar agama langsung dicap teroris, orang pakai jenggot dicap teroris, orang memakai jubah juga dicap teroris, jangan menuduh seseorang menjadi teroris, sesat atau ikut organisasi radikal oleh karena cara mereka berpakaian, tetapi lihat muatan atau misi apa yang dibawa mereka,” ucapnya.
Tuduhan-tuduhan negatif kepada orang yang belajar Islam terbukti membuat masyarakat takut belajar di lembaga pendidikan yang bernuansa Islam terpadu.
“Seperti pada waktu masih hangat-hangatnya isu teroris, bahkan peminat pesantren menjadi lengang, turun drastis sampai angka 50 persen,” kata Syamlan. (azm/arrahmah.com)