GAZA (Arrahmah.id) – Abdul Rahman Syadid, pemimpin dalam Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), pada Jumat (28/2/2025) menyerukan mobilisasi besar-besaran di Masjid Al-Aqsha selama bulan suci Ramadhan guna mematahkan pembatasan serta tindakan militer yang diberlakukan oleh penjajah Zionis di kota Al-Quds yang diduduki.
Syadid menyatakan, “Kita harus berbondong-bondong menuju Al-Aqsha, memperbanyak murabithun (penjaga masjid), dan terus mengalir ke sana sepanjang bulan Ramadhan.” Ia menegaskan bahwa pembatasan yang akan diterapkan oleh penjajah tidak boleh diterima begitu saja, melainkan harus dihadapi dengan kekuatan penuh demi mempertahankan hak historis dan religius umat Islam atas masjid suci tersebut.
Ia juga menekankan pentingnya memanfaatkan momentum Ramadhan untuk melindungi Al-Aqsha melalui kehadiran massa yang besar, serta menjadikannya penuh dengan jamaah dan murabithun. Ia menegaskan bahwa kewajiban ribath (berjaga dan bertahan) di Al-Aqsha merupakan tanggung jawab setiap individu yang mampu mencapainya, baik dari warga Al-Quds, wilayah Palestina yang diduduki sejak 1948, maupun Tepi Barat.
Lebih lanjut, Syadid menegaskan bahwa berbagai hambatan serta proyek pemukiman ilegal yang dilakukan penjajah tidak akan berhasil merebut Al-Aqsha ataupun mengosongkannya dari pemilik sahnya. Justru, tindakan-tindakan itu hanya akan semakin memotivasi rakyat Al-Quds untuk mempertahankan masjid mereka dari upaya Yahudisasi yang terus berlanjut.
(Samirmusa/arrahmah.id)