JAKARTA (Arrahmah.com) – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Haji Dr. Muhammad Zainul Majdi mengajak, sudah seharusnya fokus untuk proaktif secara kolektif bersama elemen bangsa lain dalam menyumbangkan pertumbuhan kekuatan ekonomi Indonesia. Umat Islam Indonesia, pintanya, segera menghentikan perdebatan yang tidak substansial.
“Tapi jangan membanggakan pertumbuhan berdasarkan statistik. Dari angka itu kelihatan angka pengangguran turun, pertumbuhan naik tapi kesenjangan justru meningkat. Ini namanya tidak adil,” kata Muhammad usai kunjunganya ke PP Muhammadiyah di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Gubernur yang Ketua umum Pengurus Besar Nadhlatul Wathan (PBNW) ini memberikan contoh di wilayah yang dipimpinnya, mengalami hal sama dan saat ini terus dibenahi. Pihaknya akan memperketat peraturan gubernur, walikota hingga peraturan daerah dalam hal inventarisir semua produk pembangunan yang fokus memperkecil kesenjangan.
Banyak kasus di daerahnya dan hampir seluruh wilayah di Indonesia yang masih tergantung retribusi besar dan mempersulit perizinan para pengusaha kecil. Sedangkan, pengusaha besar dengan usaha retail modern malah diberi kemudahan dalam hal perizinan hanya dengan dalih studi kelayakan. Ironisnya, imbuh gubernur, retail modern itu ditempatkan di wilayah pengusaha kecil.
“Itu memang kelihatan ada pertumbuhan ekonomi tumbuh secara statistik, tapi kesenjangan kan meningkat. Sekarang mari kita nggak usah peduli dengan alam angka. Tapi perkecil kesenjangan,” kata Muhammad Zainul Majdi, dikutip Rmol
(azm/arrahmah.com)