(Arrahmah.com) – Seorang mujahid Al-Qaeda di Yaman atau yang juga dikenal sebagai Al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP), Muhannad Ghallab, menyampaikan kesaksiannya mengenai sosok yang bernama Jamil Ad-Dhahiriy yang dahulu menggunakan nama “Abu Khaisimah” dan kini ia menggunakan nama “Abu Usamah As-San’ani”.
Ia menyatakan bahwa dirinya meyampaikan kesaksian ini karena Allah dan karena kaum Muslimin. Ia juga menegaskan bahwa sumber informasinya adalah para ikhwah Mujahidin yang terpercaya di bumi Syam, Yaman dan Afghanistan yang telah mengenal Ad-Dhahiriy semenjak pertengahan era 90-an yang lalu.
Ia juga menyampaikan bahwa yang ia ceritakan dalam kesaksian ini bukanlah suatu perkara rahasia melainkan perkara yang mesti disampaikan pada kaum Muslimin dan kepada pihak-pihak yang tidak menyadari tentang fakta yang berkaitan dengan “Daulah Islamiyah” atau kelompok Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS ini.
Berikut terjemahan kesaksian tersebut, yang dipublikasikan oleh Muqawamah Media pada Ahad (22/2/2015).
بسم الله الرحمن الرحيم
Kesaksian ini saya berikan karena Allah dan karena kaum muslimin
Saya akan menceritakan tentang sosok yang bernama Jamil Ad-Dhahiriy yang dahulu menggunakan nama “Abu Khaisimah” dan kini ia menggunakan nama “Abu Usamah As-San’ani”. Ini adalah foto terbarunya dari Syam:
Sumber informasi saya adalah para ikhwah mujahidin yang terpercaya di bumi Syam, Yaman dan Afghanistan. Mereka telah mengenal Ad-Dhahiriy semenjak pertengahan era 90’an yang lalu. Apa yang akan saya ceritakan dalam kesaksian ini bukanlah suatu perkara rahasia melainkan perkara yang mesti disampaikan pada kasum muslimin dan kepada pihak-pihak yang tidak menyadari tentang fakta ini.
Diantara tahun 1997 dan 1998, Ad-Dhahiriy berangkat ke Afghanistan dan bergabung bersama mujahidin disana.
Setelah itu ia kembali ke Yaman dan bekerja untuk pihak keamanan Yaman yang ingin mengambil keuntungan informasi darinya tentang para mujahidin di Afghanistan.
Pemerintah Yaman pernah mengutusnya untuk mengirim sebuah pesan pada Syaikh Usamah bin Ladin Rahimahullahu. Setelah Syaikh Usamah bertemu dengannya, beliau mengingatkan para ikhwan untuk tidak berhubungan dan berusan dengannya. Syaikh Usamah juga mengatakan bahwa Jamil adalah seorang mata-mata, dan Syaikh mewanti-wanti para ikhwan untuk tidak berusan lagi dengannya sebagaimana mereka dahulu pernah bermuamalah dengannya sebagai salah seorang ikhwah. Informasi ini diketahui oleh semua ikhwan mujahidin Afghan yang berada di sekitar Syaikh Usamah bin Ladin.
Setelah mengirim pesan tersebut, Ad-Dhahiriy kembali ke Sana’a. Ternyata informasi dia sebagai mata-mata telah lebih dahulu sampai kepada para ikhwan di Yaman, sehingga para ikhwan disana tidak lagi berhubungan dengannya dan diapun akhirnya menghilang.
Kini, Ad-Dhahiriy kembali muncul di Tal Abiad Suriah sebagai seorang komandan di jama’ah IS. Dia juga intens berkomunikasi dengan para pemuda di Sana’a yang ia kenal dan mengarahkan mereka untuk memberikan bai’at pada IS. Dia mengkoordinasi para pengikutnya dari tempatnya berada sekarang di Suriah.
“Demi Allah, aku akan menjadikan Al-Qaeda Yaman merasakan kepahitan yang telah mereka timpakan padaku di Sana’a dahulu” kalimat yang dia ucapkan sebagaimana dikutip oleh para ikhwan Yaman.
Cukup disini, dan saya tidak akan berkomentar tentang masalah ini karena tidak memerlukan klarifikasi lebih lanjut bagi mereka yang rasional, dan segala puji bagi Allah penguasa seluruh alam.
Ditulis oleh: Muhannad Ghallab, Mujahid Al-Qaeda di Yaman (AQAP). @jhiker0
(aliakram/arrahmah.com)