JAKARTA (Arrahmah.com) – Sebelum Budi Utomo ada organisasi lain yang terlebih dahulu menggagas dan memperjuangkan nasionalisme. Organisasi itu adalah Jamiatul Khoir yang sudah ada sejak 1901 dan Syarekat Islam (SI) yang berdiri pada 1905.
“Baik Syarekat Islam maupun Jamiatul Khoir merupakan organisasi yang didirikan umat Islam. Kedua organisasi, itu turut berkontribusi dalam menanamkan sikap nasionalisme bagi bangsa Indonesia dan berupaya membawa kesejahteraan bagi masyarakat,” ujar Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid saat menyampaikan Sosialisasi Empat Pilar di hadapan mahasiswa dan pemuda pelopor di Aula Masjid Al Ikhlas, Jalan Jati Padang Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Ahad (11/12/2016) malam, lansir Rmol.
Dia menjelaskan, Jamiatul Khoir merupakan organisasi yang memberi sumbangsih besar bagi munculnya gerakan nasionalisme Indonesia. Apalagi organisasi ini memberi perhatian besar pada masalah pendidikan dan kesejahteraan. Bahkan, dikemudian hari, anggota Jamiatul Khoir ikut mendirikan organisasi kemasyarakatan. Beberapa anggota Jamiatul Khoir itu antara lain adalah KH. Ahmad Dahlan serta HOS. Cokroaminoto.
“HOS Cokroaminoto ikut membidani Boedi Utomo. Sedang KH. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah. Cokroaminoto merupakan guru yang mengajar Soekarno, sang proklamator dan presiden pertama Indonesia,” kata Hidayat menambahkan.
Karena itu, menurutnya, tidak ada yang bisa memungkiri kontribusi umat Islam dalam mendirikan Indonesia. Buktinya, jauh sebelum Budi Utomo lahir, tepatnya pada 1903, Jamiatul Khoir mengadakan konferensi Islam. Salah satu hasilnya ada keputusan yang mengatakan haram hukumnya Indonesia dijajah kaum kafir, karena itu Indonesia harus merdeka.
“Sejarah seperti ini harus dimengerti oleh generasi muda, agar mereka bisa menerapkannya dimasa mendatang. Karena sebenarnya negara ini didirikan oleh orang-orang besar. Mereka memiliki pendidikan yang sangat tinggi dizamannya,” pungkasnya.
(azm/arrahmah.com)