WASHINGTON (Arrahmah.com) – Jamestown Foundation yang berbasis di Amerika Serikat, menerbitkan sebuah artikel yang membentuk hubungan FSB Rusia dengan peledakan Boston. , lansir Kavkaz Center pada Senin (29/4/2013).
Artikel ini secara khusus mengatakan :
“Sejak awal perang Chechnya di musim gugur tahun 1999, pemuda dengan pendidikan tinggi telah terlibat dalam perlawanan bersenjata sebagai semacam reaksi protes terhadap kebijakan Kremlin di Kaukasus Utara. Pola ini, bagaimanapun, tidak berlaku untuk Tamerlan Tsarnaev.”
“Bahkan fakta bahwa keluarga Tsarnaev pindah dari Kazakhstan ke Dagestan di Kaukasus Utara pada tahun 1999 tidak berarti bahwa mereka mengalami tekanan apapun di sana. Tamerlan berada di Dagestan hanya satu tahun lebih dan kemudian kembali ke Kyrgistan untuk melakukan perjalanan ke Amerika Serikat,” lanjut artikel tersebut.
Tamerlan tiba di AS pada tahun 2003 ketika ia berusia 15-16 tahun. Tamerlan mengunjungi ibukota Dagestan, Makhachkala pada Januari-Juli 2012. Pada saat ia mengunjungi Dagestan, Tamerlan telah memiliki kewarganegaraan Rusia.
Saat berada di Kaukasus Utara, Tamerlan dalam semua kemungkinan akan tertarik pada apa yang terjadi di chechnya dan Kaukasus utara pada umumnya. Namun beberapa pertanyaan muncul :
– Mengapa Rusia tidak menginterogasinya jika mereka melihat dia telah membuat kontak yang mencurigakan di Dagestan?
– Dan jika mereka dicurigai, mengapa otoritas Rusia tidak memperingatkan rekan-rekan mereka di AS bahwa Tamerlan telah memiliki kontak dengan Salafi misalnya?
“Pilihan target Tsarnaev juga aneh, jika Tamerlan sedang dipengaruhi oleh “militan” Kaukasus Utara. Saat gerilyawan di Kaukasus Utara menyalahkan semua masalah pada Rusia, mereka belum memusuhi Amerika Serikat,” ungkap artikel. Wallahua’lam (haninmazaya/arrahmah.com)