Keberadaan masjid yang kurang–atau tempat alternatif lain untuk ibadah jamaah bagi Muslim–di Prancis membuat mimpi buruk di kalangan muslim Prancis.
Hari pertama Sholat Jumat di bulan Ramadan ialah momen penting bagi setiap Muslim. Hanya saja bagi banyak Muslim Prancis yang memadati Masjid Al Fateh (terletak di divisi nomor 18, Paris), harus melakukan ibadah tersebut di luar masjid di bawah hujan deras.
“Daerah tersebut sudah terkenal penuh dengan warga Muslim. Walaupun ada dua masjid lain sekitar Masjid Al Fateh, tapi masjid kami selalu banyak didatangi sehingga membutuhkan area lebih dari ruang Masjid yang telah ada,” ungkap Al Haj Karemo, salah satu petugas di Al Fateh seperti yang dikutip oleh IslamOnline.net
Meskipun dewan kota divisi masjid Al Fateh setuju menawarkan lebih dari 4.000 meter persegi lahan untuk membangun masjid baru, namun belum ada pihak yang mengambil langkah administratif untuk mewujudkan.
Hal penting berkaitan dengan kondisi masjid di Prancis sebenarnya terletak agenda utama Dewan Ajaran Muslim Prancis (FCMC). Mohamad Moussaoui, president dari FCMC berkeyakinan jika apa yang disebut masjid saat ini di Prancis berupa bangunan kecil dan tidak sehat. “Masjid merupakan kebutuhan Muslim, dan isu ini harus ditangani segera,” ujarnya. Sementara di sisi lain, banyak masjid yang juga diresmikan di Prancis, salah satunya ialah Masjid kot Metz.
Berdasar statistik resmi, jumlah masjid di Prancis telah mencapai 1.600 bangunan. Statistik itu juga mengungkapkan jika sebagian besar masjid Prancis dulu berupa garasi lebar dan pabrik tua yang diubah fungsi. Prancis saat ini menjadi rumah bagi kurang lebih 6-7 juta warga Muslim, minoritas Muslim terbesar di Eropa. (Hanin Mazaya/Republika)