YERUSALEM (Arrahmah.com) – Jamaah Palestina menggelar aksi protes usai shalat di Masjid Al-Aqsa pada Jum’at (28/8/2015) untuk mengecam eskalasi ‘Israel’ yang kian berbahaya di tempat suci umat Isalam itu, kata penduduk setempat, sebagaimana dilansir Ma’an.
Pengunjuk rasa membawa poster bertuliskan “Al-Aqsa adalah simbol agama kami,” dan “Kami membela Al-Aqsa dengan jiwa dan darah kami,” kata saksi mata.
Para pengunjuk rasa mengecam pembatasan yang sedang berlangsung di tempat suci itu pada hari Jum’at. Penduduk setempat mengatakan bahwa pembatasan yang dilakukan “Israel” juga menghalangi jamaah perempuan dan anak-anak. Dengan menunjukkan kartu identitas, hanya orang tua yang boleh diizinkan masuk. Pasukan “Israel” juga menutup pintu gerbang masjid dan mendirikan barikade. Mereka mengatur jamaah Yahudi melakukan tur di sana, namun di saat bersamaan mereka juga menyerang jamaah Muslim di gerbang masuk.
Selama aksi protes, para pengunjuk rasa juga menyerukan kepada negara-negara Islam dan Arab untuk bertindak serius guna mencegah pembagian Masjid Al-Aqsa dengan jamaah Yahudi dan melakukan intervensi sebelum “terlambat.”
Seorang pemimpin di Masjid Al-Aqsa, Syaikh Muhammad Salim Muhammad Ali, mengutuk pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan “Israel” di sana.
Setelah pencaplokan “Israel” atas Yerusalem Timur pada tahun 1967 – yang dianggap ilegal berdasarkan hukum internasional – “Israel” seharusnya mempertahankan kompromi untuk mengontrol kompleks Al-Aqsa dengan tidak mengizinkan ritual non-Muslim di daerah itu.
Namun, pasukan “Israel” secara rutin mengawal pengunjung Yahudi ke situs suci umat Islam tersebut, yang acap kali memancing ketegangan dengan jamaah Palestina.
Situs paling suci ketiga dalam Islam kompleks Masjid Al-Aqsa ini juga diklaim sebagai tempat paling suci Yudaisme di mana orang-orang Yahudi meyakini bahwa Kuil Pertama dan Kedua mereka juga pernah berdiri di sana.
(banan/arrahmah.com)