MINA (Arrahmah.com) – Setelah dua malam masa mabit (bermalam) di Mina untuk melontar jumrah, gelombang kepulangan jemaah haji kembali ke Mekah mulai berlangsung, Kamis (17/10/2013).
Gelombang kepulangan lebih dulu atau ‘nafar awal’ dilakukan jemaah haji setelah melakukan mabit (menginap) dua malam di Mina sejak 10 Dzulhijah atau 15 Oktober lalu. Sedangkan bagi jemaah yang melakukan ‘nafar tsani’ baru meninggalkan Mina pada 13 Dzulhijah.
Koordinator Laporan Kloter, Data, Dan Siskohat Satgas Mina Wahyu Juliyanto Sarpandi mengatakan sampai dengan berita ini ditulis jemaah yang melapor akan melakukan nafar awal ada 47.640 ribu orang. Sementara itu yang memilih nafar tsani ada 39.879. Jumlah tersebut, lanjutnya, mungkin lebih besar karena masih ada ketua kloter yang belum melaporkan rombongannya.
Sebelum pelaksanaan wukuf awal pekan ini, secara keseluruhan jemaah yang menyatakan akan melakukan nafar awal ada 52.199 orang dan 62.928 yang memilih nafar tsani. Kepala satgas Mina Akhmad Jauhari menerangkan jumlah jemaah yang ikut nafar awal atau tsani kadang berubah saat pelaksanaan.
“Karen itu kesepakatan (memilih nafar awal dan tsani) jemaah dengan pengurus maktab,” tukas Akhmad kepada reporter MCH, Kamis (17/10) dini hari waktu setempat.
Sebelumnya, Selasa (15/10), Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Anggito Abimanyu menegaskan nafar awal atau nafar tsani adalah hak jemaah. Meskipun begitu, ia menyatakan pemerintah telah membayar maktab bagi jemaah dengan kondisi nafar tsani. Oleh karena itu ia meminta para jemaah untuk melaporkan bila ada pengurus maktab yang mendorong jemaah untuk melakukan nafar awal.
Pasalnya, lanjut Anggito, pengurus maktab akan mendapat untung besar. Ia menjelaskan pemerintah membayarkan uang makan 3 kali 10,5 riyal untuk skenario nafar tsani. Artinya seluruh jemaah Indonesia dihitung tiga hari berada di Mina, bukan dua hari (nafar awal).
(azmuttaqin/mch/arrahmah.com)