GOWA (Arrahmah.com) – Berbeda dengan 2 pendapat mayoritas yang kemungkinan memilih hari jum’at (20/70) atau hari sabtu (21/7) sebagai jatuhnya awal 1 Ramadhan. Jamaah An-Nadzir di Mawang, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa yang identik dengan pakaian surban dan rambut pirang, justru mulai melaksanakan ibadah puasa Ramadan, Kamis (19/7/2012). An-Nadzir beranggapan 1 Ramadan jatuh pada 19 Juli, Kamis besok.
Menurut Ulama An-Nadzir, Ustads Lukman saat dihubungi, ada beberapa indikator yang dapat dilihat untuk mengetahui awal puasa atau 1 Ramadan. Salah satunya adalah melihat atau mengintai bulan.
“Melihat bulan pada bulan Syakban sangat penting untuk mengetahui kapan berakhirnya bulan ini, yamg juga pertanda dimulainya bulan Ramadan,” ujar pria yang akrab disapa Ustad Lukman ini seperti dirilis inilah.com.
“Melihat bulan purnama pada bulan Syakban itu sangat penting. Dari purnama 15 malam itulah kita mulai menghitung hingga ke-27 malam. Selebihnya yang tiga hari kita ikuti, itulah indikator 1 Ramadan,” imbuhnya.
Lukman mengatakan, hari ini, berdasarkan penghitungan tim Rukyat Jamaah An-Nadzir antara pukul 09.00 – 11.00 Wita, terdapat 54 menit jeda antara bulan terbenam dan munculnya Fajar, jika dibagi dua 27 menit. Jika selisihnya 10 menit maka itu pertanda mulai 1 Ramadan.
“Untuk lebih meyakinkan lagi, kita bisa melihat air pasang naik dan pasang turun. Jika anda perhatikan, hari ini adalah puncaknya pasang surut terjadi,” jelasnya.
Dia juga mengatakan, pada bulan Juli ini, hanya sampai 29 hari saja, tidak sampai 30 hari. Meski demikian, mereka yang berdiam di satu tempat dengan komunitasnya sendiri ini, telah menjalankan ibadah puasa hari ini, sebagai puasa menyambut bulan Ramadan. (bilal/arrahmah.com)