(Arrahmah.com) – Baru-baru ini, dua video oleh Jamaah Al-Tawhid wal-Jihad, kelompok Filipina diposting di dalam forum Jihad al-Shumukh. Dalam video pertama yang berdurasi tiga menit, seorang pria yang mengenakan penutup wajah dan mengatakan dirinya Abu Jihad Al-Luzuni, menuduh AS menduduki Filipina, melakukan penyiksaan dan pembunuhan terhadap Muslim. Ia melanjutkan bersumpah setia kepada pemimpin Al Qaeda, Syeikh Ayman az-Zawahiri dan kelompok afiliasi Al Qaeda lainnya.
Dalam rekaman kedua, Abu Abdallah Al-Faris Al-Mulatham menyeru Mujahidin di seluruh dunia untuk secepatnya memberikan bantuan kepada saudara Muslim di Fili[ina, yang ia klaim telah dibunuh dan dirampok oleh penjajah Amerika dan untuk membantu Mujahidin di sana dengan uang, bala bantuan, pengetahuan dan pelatihan.
Abu Abdallah juga bersumpah setia kepada pemimpin jihad di seluruh dunia, pertama dan terutama kepada pemimpin Imarah Islam Afghanistan, Mullah Muhammad Omar dan pemimpin Al Qaeda, Syeikh Ayman az-Zawahiri. Video ini berdurasi sekitar 11 menit, diproduksi oleh Al-Yarmouk Media.
Berikut ini adalah poin utama dari kedua video. Video tersebut dirilis sebelum kedatangan Menlu AS Hillary Clinton ke Filipina pada kunjungan resmi yang berlangsung selama beberapa hari :
Abu Jihad Al-Luzini dalam video yang diposting pada 7 November : “Tidak ada jalan untuk mengembalikan Khilafah Islam dan membebaskan tanah kami dari kafirin selain dari jalan Jihad dan pedang yang ditarik untuk jalan Allah”
Membaca tulisan dalam bahasa Arab di selembar kertas yang dipegangnya, Abu Jihad meminta semua ummat Islam dimanapun mereka berada untuk menyatukan upata untuk menjadikan firman Allah sebagai kata tertinggi, sampai kebenaran dan keadilan terungkap dan mengatakan bahwa satu-satunya cara untuk melakukan ini adalah menerapkan syariah Allah. Dia menekankan bahwa ummat Muslim saat ini dalam keadaan terhina, di bawah kekuasaan musuh-musuh Islam dan bahwa Muslim harus bekerja sama untuk menyelamatkan ummat dari degradasi dan penindasan.
Berbicara atas nama mujahidin Filipina, Al-Luzuni menyatakan: “Kami, pemuda dari ummat, dari berbagai suku di kepulauan Filipina, cemas untuk menjawab panggilan ilahi ini … dalam rangka untuk menghapus kesedihan dan kemarahan dari hati orang yang memiliki kepercayaan (yaitu Muslim), dan untuk membela kehormatan saudara dan saudari kita yang tertindas, mereka yang tewas dan mereka yang diasingkan dari rumah mereka dan tanah mereka telah dicuri … Kami mendesak Anda untuk membantu kami dan memperlengkapi kami dengan cara jihad demi Allah … karena tidak ada cara untuk mengembalikan kekhalifahan Islam dan kemuliaan Islam, untuk mengusir musuh-musuh Islam, dan untuk membebaskan tanah kita dari sampah kafir lainnya daripada jalan jihad dan pedang terhunus demi Allah.”
Sedangkan Abu Abdullah memulai rekaman videonya dengan menekankan bahwa Filipina merupakan tanah Islam dari zaman dahulu kala, dan bahwa meskipun telah ditaklukkan oleh berbagai penjajah sepanjang sejarah, orang Muslim tidak pernah menyerah kepada mereka. Dia menuduh Amerika – yang telah “menduduki” Filipina selama lebih dari 100 tahun – menyiksa dan Muslim membunuh, dan mencuri tanah mereka serta air dan hingga “ke titik mengubah Muslim menjadi orang-orang termiskin (di Filipina)”. Dia menyeru pada ummat Islam untuk tidak berpangku tangan, tapi untuk bangkit dan membela agama mereka, hidup mereka, kehormatan mereka, dan harta benda mereka.
Abu Abdallah kemudian bersumpah setia kepada seluruh pemimpin Jihad global, mengatakan “Kami menyetakan kesetiaan kami kepada Allah, Rasul-Nya, orang-orang beriman dan imam mereka saat ini seperti Mullah Umar, Syeikh Ayman Az-Zawahiri, Abu Bakr al-Baghdadi al-Quraishi dan amir AQAP, AQIM Mujahidin Al Shabaab di Somalia dan front jihad lainnya”.
Dia mengatakan bahwa ummat Islam akan mengambil dunia ini ketika AS telah kehilangan kekuatan sebagai negara adidaya dunia sebagaimana dibukrikan dengan kekalahan yang mereka alami di Afghanistan. Dia juga menunjukkan keruntuhan ekonomi AS dan jatuhnya penguasa-penguasa dzolim negara-negara Arab, menambahkan bahwa penguasa Yaman dan Suriah dapat bernasib seperti Moammar Qaddafi.
Abu Abdallah menyimpulkan dengan menghimbau para Mujahidin di seluruh dunia untuk membantu saudara-saudara mereka di Filipina. “Kami sangat membutuhkan anda untuk mengirimkan kepada kami ahli dalam bahan peledak dan senjata manufaktur seperti saudara kami di Irak dan Afghanistan…atau memberikan kepada kami singa-singa (yaitu Mujahidin) untuk memberikan pelajaran menembak dan baik kami dan Anda akan mendapatkan tempat di dunia yang akan datang, insha Allah”. (haninmazaya/arrahmah.com)