KABUL (Arrahmah.id) – Noor Jalal Jalali, Menteri Kesehatan Masyarakat Imarah Islam Afghanistan (IIA), menyatakan dalam sebuah pertemuan di Kabul bahwa 72 persen penduduk distrik tidak memiliki akses ke layanan kesehatan sekunder.
Menteri Kesehatan Masyarakat juga menyebutkan dimulainya pekerjaan konstruksi untuk rumah sakit umum di 318 distrik di seluruh negeri. Dia menyatakan bahwa dengan pembangunan 318 rumah sakit ini, tambahan 10.000 tempat tidur akan tersedia untuk perawatan pasien di negara ini, menciptakan peluang kerja bagi 27.000 orang, lansir Tolo News (25/12/2024).
Menurut Jalali, saat ini terdapat 13.000 tempat tidur perawatan yang tersedia secara nasional.
Dalam pertemuan ini, Noor Jalal Jalali menambahkan: “Anggaran khusus untuk pembangunan rumah sakit umum di 318 distrik telah disetujui oleh Amir-ul-Momineen Afghanistan. Prosedur hukum dan prosedur awal telah selesai, dan pekerjaan konstruksi di rumah sakit-rumah sakit tersebut akan segera dimulai.”
Jalali lebih lanjut menyatakan bahwa masing-masing dari 318 rumah sakit ini akan memiliki lima departemen medis.
Jalali menambahkan: “Kesempatan kerja akan disediakan untuk 27.000 individu profesional dan administratif, dengan proses rekrutmen yang akan dilakukan di bawah rencana yang terorganisir dengan baik dan mekanisme yang transparan.”
Sementara itu, Mohammad Hassan Ghiasi, Wakil Menteri Perencanaan dan Pengembangan Kesehatan di Kementerian Kesehatan Masyarakat, menolak kekurangan tenaga kesehatan wanita di negara tersebut, dengan menyatakan bahwa lebih dari 30.000 bidan sedang menunggu kesempatan kerja.
Wakil Menteri Kebijakan dan Pengembangan, mengatakan: “Kami memiliki lebih dari 30.000 bidan yang tidak menjadi bagian dari sistem dan menunggu kesempatan untuk bekerja. Kami meyakinkan para suster kami bahwa di pusat-pusat yang baru, dengan tetap mempertahankan semua pertimbangan Syariah dan Islam, keahlian dan pengetahuan mereka akan digunakan dalam peran yang sesuai.”
Bakht Rahman Sharafat, Wakil Menteri Keuangan dan Administrasi Kementerian, menjelaskan tujuan utama pembangunan rumah sakit ini adalah untuk menyediakan layanan yang tepat waktu dan berkualitas tinggi. Dia menambahkan bahwa setiap tahun, karena keterlambatan diagnosis, 20.000 orang di negara ini menderita berbagai jenis kanker.
Hal ini terjadi karena statistik yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan Masyarakat menunjukkan bahwa dari 400 distrik, hanya 93 distrik di negara ini yang memiliki rumah sakit. (haninmazaya/arrahmah.id)