JAKARTA (Arrahmah.com) – Salah seorang gembong Syiah Indonesia sekaligus anggota DPR RI Komisi VIII, Jalaludin Rakhmat (Jalal) menyatakan sekaligus menegaskan bahwa dirinya menjadi anggota dewan karena misi ideologi.
Kata dia, ideologi yang dibawanya tidak ada kaitannya dengan partai yang mendukungnya.
“Saya datang dengan sebuah ideologi. Tapi bukan ideologi partai,” ujar Jalal
Adapun ideologi yang maksud dan tegaskan kata Ketua Dewan Syuro Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) ini. adalah sebuah ideologi yang secara khusus akan melindungi kaum Syiah di manapun berada. Kaum yang menurutnya selama ini tidak mendapatkan apa yang menjadi haknya. Maka secara khusus ia akan lindungi.
“Secara khusus saya akan melindungi kaum minoritas Syiah di mana saja,” tegas Jalal, dikutip dari Hidayatullah.com.
Demi ambisinya ini, anggota dewan dari Komisi VIII yang lain, menurutnya banyak yang menentang. Tetapi ia katakan tetap tidak akan mundur dan gentar demi perjuangkan kaum Syiah di Indonesia. Karena ia berharap Syiah tidak hilang di sini.
“Saya merasakan akan digempur oleh anggota dewan yang lain. Mereka akan hapus Syiah dari Indonesia,” katanya pada saat menjadi pembicara dalam acara launching jurnal Ma’arif Institute di Gedung PP Muhammadiyah di Jakarta Selasa (13/01/2015) malam.
Jalal hadir dalam acara diskusi dengan tema ‘Politik Kebhinekaan di Indonesia: Tantangan dan Harapan’ yang diselenggarakan oleh Maarif Institut.
Hadir pula dalam acara itu perwakilan Pdt. Gomar Gultom (Sekretaris umum Persekutuan Gereja-gereja Indonesia), Ahmad Fuad Fanani (Direktur Riset Ma’arif Institute).
Ucapan Jalal
Seorang Kyai di Jawa Barat yang giat mendakwahkan kesesatan Syiah mencatat perjalanan Syiahnya Jalal. Dia merekam ucapan-ucapan Jalal yang berubah-ubah sebelum dia menegaskan dirinya sebagai Syi’i hari ini.
Pertama, Jalal berkata “Persatuan Islam dan jangan berpecah belah”.
Kedua, dia berucap “Syi’ah adalah madzhab dalam Islam”
Ketiga, suami Emilia ini menegaskan “Dirinya bukanlah Syi’ah.”
Keempat, dia berujar, “Saya Susyi (Sunni-Syiah).”
Kelima, akhirnya hari ini Jalal mengakui “Saya Syiah.”
Dari sekian pernyataan tersebut yang mana yang jujur?
Pertanyaan berikutnya, apakah esok hari mereka kaum syiah akan berkata, “Tumpahkan darah Sunni di Bumi Pertiwi?”
Terkait, Jalal juga pernah menyampaikan kepada khalayak ramai bahwa aliran Syiah yang ia anut dan ia sebarkan adalah agama tersendiri dan berbeda dengan agama Islam yang kita anut. Ia menyampaikannya dalam dialog Sunnah-Syiah (Ahlus Sunnah diwakili oleh Ust. Rahmat Abd. Rahman, Lc/ wakil ketua LPPI Makassar sedangkan Syi’ah diwakili oleh Jalaluddin Rakhmat/ Ketua Dewan Syuro IJABI) di Program Pasca Sarjana UIN Alauddin Makassar pada tanggal 24 Februari 2011.
Nasihat Ulama
Ketahuilah wahai kaum Muslimin, Al Imam Syafi’i Rahimahulloh, Ulama Ahlussunnah wal Jama’ah, hingga beliau dijuluki Nashirus Sunnah (Pembela Sunnah) berkata : “Saya belum melihat seorang pun yang paling banyak bersaksi/bersumpah palsu (berdusta) dari Syi’ah Rafidhah.” (Adabus Syafi’i, m/s. 187)
Persatuan, jangan berpecah belah, jaga ukhuwah adalah kedustaan propaganda Syiah untuk menipu kaum Muslimin saat mereka lalai.
Wahai kaum Muslimin, bersatulah! Persatuan di atas al Qur’an dan Sunnah dan berlepas dirilah terhadap Syi’ah. Sebagaimana berlepasnya Imam Bukhari Rahimahullah seraya berkata, “Aku shalat dibelakang seorang jahmi atau Syi’ah sama dengan shalat dibelakang yahudi atau nasrani. Tidak boleh mengucapkan salam kepada mereka, membantu mereka, menikah, memberi kesaksian dan memakan sembelihan-sembelihan mereka.” (Khalq af’aal Al Ibaad, hal. 125). (azmuttaqin/arrahmah.com)