JAKARTA (Arrahmah.com) – Kepolisian Republik Indonesia, menjadikan status siaga 1 untuk Ibu kota Negara DKI Jakarta. Sejak kemarin sore hingga pagi ini penuh hiruk-pikuk truk milik TNI dan Polri hilir mudik di pusat ibukota mengangkut ribuan personel TNI dan Polri.
Juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, menyatakan semua personel sudah siaga menghadapi demonstran. “Sudah dipastikan, terhitung hari ini (kemarin) seluruh personel Polda Metro Jaya memasuki status siaga 1,” ujarnya kemarin(26/3).
Stasiun-stasiun televisi swasta sudah sejak pagi ini menyiarkan, keadaan ibu kota yang dipenuhi oleh ribuan aparat TNI dan Polri sudah berdatangan menjaga sejumlah objek yang akan menjadi sasaran pengunjuk rasa seperti Istana Negara, Bundaran HI, dan gedung DPR RI.
Kawat berduri memagari Istana Merdeka.Gedung DPR pun tak luput dipagari oleh kawat berduri dan pengamanan oleh Anggota TNI dan Polri dilengkapi dengan senjata yang kabarnya berisi peluru karet. Mobil water canon untuk menghalau massa juga sudah disiapkan.
Juru Bicara Polda Metro Jaya Jaya Kombes Rikwanto menegaskan ada setidaknya 30 ribu aparat gabungan TNI/Polri disiagakan untuk mengamankan aksi unjuk rasa menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) ini.
Dengan rincian 22.458 personel Polri dan 8.254 personel TNI.
Kepolisian melaporkan.
“Pelibatan TNI di sini sifatnya untuk mem-back up saja. Semua kendali ada di bawah kepolisian,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, Selasa (27/3).
Kepolisian Daerah Metro Jaya menerjunkan 22 ribu personel. Sementara TNI mengerahkan sedikitnya 8 ribu personel. Para petugas tersebar di sejumlah lokasi yang menjadi pusat konsentrasi massa seperti Istana Merdeka, gedung DPR, kantor pemerintahan dan Bundaran Hotel Indonesia (HI).
“TNI disiagakan di objek vital seperti istana dan gedung DPR serta kantor Pertamina,” imbuhnya.
Kepolisian Daerah Metro Jaya memperkirakan, jumlah massa yang akan turun ke jalan sekitar 8 ribu orang. Para pendemo terdiri dari berbagai elemen seperti mahasiswa, buruh dan Lembaga Swadaya Masyarkat (LSM) serta aktivis.
Berdasarkan catatan Direktorat Intelkam Polda Metro Jaya, KSPSI akan mendatangkan 3 ribu orang untuk berdemo di ke HI. Sementara PDIP akan mengerahkan massa sebanyak 1.000 orang dengan titik tolak di Jalan Diponegoro.
Sebanyak 3 ribu orang dari KSPI diperkirakan akan memadati kawasan Istana Merdeka. Sementara 50 orang dari Gerakan Rakyat Duduki Cikeas akan berdemo di kediaman SBY di Cikeas.
“Estimasi keseluruhan sekitar 8000-an,” pungkasnya. (bilal/arrahmah.com)