JAKARTA (Arrahmah.com) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis kawasan di Jakarta yang terendam banjir akibat meluapnya Sungai Ciliwung dan Sungai Pesanggrahan.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan saat ini ada 2.755 Kepala Keluarga yang rumahnya terendam banjir.
“Ada 2.755 KK yang menjadi korban. Kawasan itu meliputi empat kelurahan di Jakarta Timur: Kampung Melayu, Bidara Cina, Cililitan, dan Cawang,” kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Kamis (22/11).
Selain itu, ada sembilan kelurahan yang ikut terkena banjir. Yaitu kelurahan di Jakarta Selatan: Bukit Duri, Kebon Baru, Pejaten Timur, Ulu Jami, Bintaro, Pondok Pinang, Cipulir, Grogol Selatan, dan Pondok Labu. Banjir juga terjadi di dua kelurahan di Jakarta Barat yaitu, Kedoya Selatan dan Sukabumi Selatan.
Dijelaskannya, meluapnya banjir di Sungai Ciliwung dan Sungai Pesanggrahan karena besarnya aliran permukaan di kedua sungai yang tidak tertampung. Hal itu disebabkan terjadinya sedimentasi dan penyempitan sungai.
Sementara itu, Banjir luapan air Sungai Ciliwung di Jakarta yang terjadi sejak Kamis (22/11/2012) dini hari sampai siang, lebih besar dibandingkan dua peristiwa banjir sebelumnya pada Selasa kemarin dan bulan Oktober.
Pantauan di Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, kini luapan sungai itu tak hanya merendam permukiman di pinggir kali tetapi juga sampai ke permukiman dekat mulut gang pinggir Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur.
Sedangkan, di Kampung Melayu Kecil, Tebet, Jakarta Selatan, luapan air juga merendam permukiman di gang dekat jalan layang Kampung Melayu. Padahal sebelumnya, luapan sungai hanya merendam permukiman di pinggir kali, tepatnya di Kampung Poncol, yang jaraknya mencapai 200 meter lebih dari lokasi terluar yang terendam banjir saat ini.
Sementara itu, permukaan air di Pintu Air Manggarai mencapai 800 centimeter, yang mengindikasikan Siaga III banjir. Hujan sedang juga mengguyur kawasan yang terendam banjir.
Lurah Kampung Melayu, Bambang Pangestu menyebutkan, ada 7 RW dari 8 RW di Kampung Pulo yang terendam banjir. Padahal banjir yang terjadi pada Selasa (21/11) kemarin, hanya merendam 6 RW.
“Kondisinya memang banjirnya semakin luas karena airnya semakin tinggi,” katanya.
Humas Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, Putu Wirawan, juga memperingati saat ini sudah memasuki Siaga III banjir, dan dipastikan sejumlah kawasan di tepi Ciliwung akan terendam banjir. “Ini baru namanya banjir karena air di pintu air Manggarai sudah lumayan tinggi,” katanya.
Puluhan rumah yang berada di RT 004 RW 05, Pos Pengumben, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, juga mulai terendam air hingga mencapai ketinggian selutut orang dewasa. Air tersebut akibat luapan air dari Kali Pesanggrahan.
Banjir yang melanda puluhan rumah warga yang berada disepanjang Kali Pesanggrahan ini merupakan banjir kiriman dari Bogor, Jawa Barat. Banjir kiriman ini masuk hingga ke dalam rumah warga sejak Kamis (22/11) pagi, sekitar pukul 06.00 WIB.
“Airnya sudah masuk rumah dari pukul 06.00 tadi pagi. Tapi memang semalam sudah dapat peringatan dari pegawai kelurahan,” ujar Sri Rejeki (50) Warga Pos Pengumben, Jakarta Barat.
Ia mengatakan, banjir kiriman ini bukan sesuatu yang mengejutkan, karena sudah berlangsung selama bertahun-tahun, setiap kali musim hujan tiba. Warga pun telah mempunyai cara untuk menyelamatkan barang-barang, dengan menaikkan barang – barang berharga ke lantai dua rumah saat musim hujan tiba.
Sri menambahkan Ketinggian banjir ini masih bisa terus naik, tahun lalu banjir kiriman ini sampai setinggi leher orang dewasa. Dataran rumah yang sepantar dengan tinggi kali menyebabkan rumah di sekitar Kali Pesanggrahan pasti terkena Banjir jika kiriman datang dari Bogor.
“Dengan adanya banjir yang terus menerus terjadi di sepanjang Kali Pesanggrahan kami berharap pemerintah membangun turap di pinggiran Kali supaya air tidak masuk ke rumah warga,” jelasnya.
Meskipun demikian, pegawai kelurahan sudah memberikan imbauan kepada warga mengenai Kenaikan Tinggi Maksimum Air kali Pesanggrahan sudah mencapai siaga III. Air kiriman dari Bogor akan melalui kali di Lebak Bulus, Pondok Pinang, Cipulir, Ciledug, Sukabumi Selatan, Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Kedoya, Rawa Buaya, Kembangan, Cengkareng, Kali Angke, dan Kapuk Muara.
Tidak hanya rumah warga yang tergenang banjir, ruas jalan di sepanjang jalan Pos Pengumben, tepatnya di belakang National High School Jakarta, juga terendam air setinggi lutut orang dewasa. Bahkan pengendara sepeda motor banyak yang memutar balik (melawan arah) kendaraannya untuk menghindari mogok mesin. (bilal/dbs/arrahmah.com)