TEL AVIV (Arrahmah.com) – Mayoritas orang Yahudi Israel (56%) percaya bahwa mereka adalah “manusia pilihan”, menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh Haaretz, sebagaimana dilansir MEMO, Rabu (12/9/2018).
Temuan survei yang dilakukan untuk menandai Tahun Baru Yahudi itu, termasuk sejumlah fakta yang mengungkap tentang masyarakat Israel dan arah politik negara tersebut.
Tren yang mungkin menjadi perhatian besar bagi mereka yang ingin melihat resolusi politik di Palestina atas dasar hukum dan keadilan internasional, adalah bahwa lebih dari separuh orang Yahudi Israel percaya bahwa hak mereka atas “Tanah Israel” berasal dari Perjanjian Allah dalam Alkitab.
Dengan mayoritas besar orang Yahudi Israel berpandangan seperti itu, para penulis jajak pendapat menyatakan bahwa dibawah pemukaan sebuah perang agama sedang berkecamuk.
Sikap religius Yahudi Israel, kata mereka, adalah “subtext yang tidak menyenangkan dari perdebatan politik yang sengit mengenai wilayah-wilayah tersebut.”
Namun, pemerintah Israel menunjukkan perselisihannya dengan Palestina sebagai isu keamanan dan politik.
Menurut jajak pendapat tersebut, 54 persen orang Yahudi Israel percaya pada Tuhan, dan 21 persen lainnya menerima keberadaan kekuatan superior yang lain selain Tuhan.
Angka ini secara signifikan lebih tinggi daripada negara-negara Eropa Barat, selain AS, yang memiliki persentase yang sama dari orang-orang yang percaya pada Tuhan.
Temuan ini menjelaskan gambaran penting bagaimana konflik yang sedang terjadi di arena internasional dan polarisasi antara Israel dan AS di satu pihak dan sekutu Eropa di sisi lain.
“Hubungan politik yang tegang antara Israel dan Uni Eropa, dan baru-baru ini antara Uni Eropa dan Washington, dapat juga digambarkan oleh keyakinan agama,” kata penulis jajak pendapat tersebut.
(ameera/arrahmah.com)