GHAUTAH (Arrahmah.com) – Zahran Alloush, komandan Jaisyul Islam, tidak akan menghadiri pertemuan oposisi Suriah di ibukota Arab Saudi, Riyadh, yang akan dimulai hari ini (8/12/2015), ujar laporan Zaman Alwasl.
Jaisyul Islam adalah salah satu kelompok perlawanan paling kuat di Suriah yang beroperasi di Ghautah Timur, wilayah pinggiran Damaskus.
Perwakilan Jaisyul Islam adalah Muhammad Alloush, anggota biro politik dan Muhammad Beireqdar, komandan operasi militer.
Seorang diplomat mengatakan kepada Reuters bahwa Rusia keberatan dengan partisipasi baik Jaisyul Islam dan Ahrar Syam karena hubungannya dengan Jabhah Nushrah dan Al-Qaeda.
“Iran merasa tidak nyaman dengan yang terjadi di Saudi,” lanjut diplomat tersebut.
Konferensi yang disponsori oleh Saudi dianggap oleh beberapa pihak sebagai upaya serius untuk menyatukan kelompok-kelompok penentang rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad, langkah yang dinilai penting dan telah membuat gusar Iran.
Puluhan anggota Tentara Pembebasan Suriah (FSA) juga akan hadir, termasuk kelompok yang mendapatkan bantuan militer dari AS. Mereka telah menerima misil anti-tank buatan AS dalam jumlah besar sejak Rusia melakukan intervensi militer di Suriah. (haninmazaya/arrahmah.com)