PALESTINA (Arrahmah.com ) – Serangan militer penjajah zionis Israel selalu dilancarkan ke wilayah muslim Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat. Secara de jure, pemerintahan muslim Palestina di Jalur Gaza dikendalikan oleh Hamas, sedangkan pemerintahan di Tepi Barat digenggam oleh Al Fatah yang cenderung nasionalis-sekuler. Tak banyak diungkap oleh media massa bahwa di kedua wilayah muslim Palestina tersebut terdapat beberapa kelompok dakwah dan jihad yang kiprah perjuangannya melawan zionis Israel tidak kalah besarnya dari kedua kelompok ‘penguasa resmi’ Palestina tersebut.
Di Jalur Gaza, setidaknya terdapat tiga kelompok salafi jihadi yang berada di barisan terdepan dakwah dan jihad, yaitu Jama’ah Tawhid wal Jihad, Jaisyul Islam, dan Jihad Islami. Penembakan roket, penanaman ranjau anti tank, dan operasi bom syahid merupakan aksi-aksi nyata jihad mereka melawan zionis Yahudi. Media massa internasional seringkali keliru memberitakan aksi jihad sebagai aksi sayap militer Hamas. Tentu saja, kekeliruan pemberitaan seperti itu tidak akan mengurangi nilai jihad mereka, karena mereka berjihad bukan untuk mengangkat panji golongan dan kepartaian. Mereka bersatu dan bekerja sama dengan seluruh umat Islam Palestina demi mengusir penjajah zionis Yahudi.
Menanggapi proses panjang penukaran tawanan muslim Palestina di penjara-penjara zionis Yahudi dengan tentara Yahudi, Gilad Shalit, kelompok salafi jihadi Jaisyul Islam merilis pernyataan sikap resminya. Melalui media resminya, An-Nur Media Foundation, Jaisyul Islam berjanji kepada bangsa muslim Palestina untuk melanjutkan aksi i’dad, jihad, dan istisyhad mereka sehingga semua tawanan muslim di penjara Yahudi bisa dibebaskan dan musuh zionis Yahudi diusir dari bumi Islam Palestina. Berikut terjemahan rilis Jaisyul Islam.
بسم الله الرحمن الرحيم
Segala puji bagi Allah Yang telah mensyariatkan jihad kepada hamba-hamba-Nya yang beriman. Shalawat dan salam senantiasa disanjungkan kepada Nabi SAW, sebaik-baik penunggang kendaraan dan ksatria pemanggul senjata. Juga kepada keluarga dan para sahabatnya, para ksatria penunggang kuda yang mulia, yang tidak rela hidup dalam kehinaan, maka mereka menyerbu pasukan kafir untuk membebaskan muslim yang terbelenggu dalam tawanan musuh. Amma ba’du…
Sungguh banyak sekali hadits an-Nabi al-Mukhtar yang mewajibkan umat Islam untuk membebaskan para tawanan muslim dari tangan kaum kafir, dan tidak menelantarkan mereka mengalami penindasan, penyiksaan, dan penistaan dalam penjara orang-orang kafir. Orang-orang kafir mengusik agama mereka, mencederai kehormatan diri dan keluarga mereka. Para singa tidak gentar untuk menerjang segala kesulitan. Bagaimana tidak, sedangkan para tawanan muslim tersebut adalah keturunan Shafiyah, Nusaibah, dan Sumayyah ibunda Amar bin Yasir…?
Nabi SAW bersabda,
فُكُّوا العَاني
“Bebaskanlah para tawanan!”
Nabi SAW bersabda,
إنَّ على المسلمين من فيئهم أن يُفادوا أسيرهم، ويؤدوا عن غارِمهم
“Kewajiban kaum muslimin dengan sebagian harta fai’ mereka adalah menebus para muslim yang ditawan musuh dan membayarkan hutang para muslim yang berhutang.”
Nabi SAW bersabda,
ما من امرئٍ يَخذُلُ امرءاً مُسلماً في موطنٍ يُنتقصُ فيه عِرضهِ، ويُنتهكُ فيه من حُرمَتِه، إلا خذَلَه اللهُ تعالى في موطنٍ يُحبُّ فيه نصرَتَهُ، وما مِن أحدٍ ينصرُ مُسلماً في موطنٍ يُنتقَصُ فيه من عِرضهِ، ويُنتهكُ فيه من حُرمتِه، إلا نصرَهُ اللهُ في موطنٍ يُحبُّ فيه نصرتَهُ
“Tiada seorang muslim pun yang menelantarkan seorang muslim lainnya dilecehkan harga dirinya dan dinodai kehormatannya kecuali Allah akan menelantarkannya saat ia (dalam kesusahan dan) senang ditolong oleh-Nya. Dan tiada seorang muslim pun yang menolong seorang muslim lainnya yang dilecehkan harga dirinya dan dinodai kehormatannya, melainkan Allah akan menolongnya saat ia senang kepada pertolongan-Nya.”
Nabi SAW bersabda,
مَنْ نصَرَ أخاهُ بالغيبِ نصَرَهُ اللهُ في الدنيا والآخرة
“Barangsiapa menolong saudaranya yang tidak berada di hadapannya, niscaya Allah akan menolongnya di dunia dan akhirat.”
Setelah penjelasan yang gamblang dari Nabi yang dikaruniai jawami’ul kali mini, masihkah seorang muslim berpangku tangan dari usaha membebaskan kaum muslimin yang ditawan musuh dan rela duduk santai bersama orang-orang yang tidak mau berjihad?
Demi Allah Yang membelah biji-bijian dan menumbuhkan tunas tumbuhan, tentu ia tidak akan melakukan hal itu.
Sesungguhnya saudara-saudara kalian yang melakukan ribath di bumi Palestina dari putra-putra Jaisyul Islam di bumi Gaza yang enggan tunduk kepada kekafiran dan orang-orang kafir…sejak mereka mengetahui wajibnya urusan ini dan besarnya tanggung jawabnya serta bahaya besar yang dialami oleh ribuan putra-putra umat Islam yang mendekam di penjara-penjara zionis…tidak pernah tenang hatinya dan tentram pikirannya, maka para ksatria yang pemberani dan singa yang garang bangkit untuk mengumandangkan Allahu Akbar, menyambut seruan pembebasan para tawanan muslim dengan penuh keberanian dan ketegaran…
Maka inilah para putra terbaik umat Islam, menerobos jantung pengamanan penjajah zionis, menawan seorang Yahudi, dan bekerja sama dengan brigade-brigade kelompok lain sebelum kondisi berubah. Wasiat pahlawan yang syahid, Muhammad Farwanah, nasibuhu kadzalik senantiasa diingat oleh satuan-satuan jihad ini saat ia mengangkat semboyan; “Aku bersumpah dengan nama Allah akan berjihad di jalan Allah…aku bersumpah dengan nama Allah untuk meraih mati syahid…”
Maka inilah kaum muslimin pada hari ini memetik buah dari tanaman jihad yang penuh berkah ini. Inilah kebahagiaan kita saat telinga kita mendengar semakin dekatnya pembebasan para saudara kita yang ditawan di penjara-penjara zionis. Kami bersungkur sujud kepada Allah dengan memanjatkan rasa syukur, karena Dialah Yang mengaruniakan kemenangan dan menyempurnakan nikmat-Nya kepada kita. Sebelum segala target lain, target kami adalah membebaskan para saudara kita yang tertawan di penjara-penjara zionis. Bagaimana tidak, sedangkan kehormatan seorang yang merdeka sangatlah mahal. Penistaan atas kehormatan sama nilainya dengan penghilangan nyawa, penumpahan darah, dan perampasan harta.
Kami berjanji kepada seluruh kaum muslimin pada umumnya, dan ‘keluarga’ kita yang melakukan ribath di bumi Palestina pada khususnya, bahwa rombongan jihad akan terus bergerak, dengan izin Allah tidak akan pernah berhenti. Kami akan senantiasa melanjutkan jalan jihad, istisyhad, ribath, dan I’dad. Kami tidak akan membatalkan janji ini dan tidak akan meminta pembatalan. Orang pertama di antara kami akan mewariskan panji jihad kepada orang berikutnya, selama masih ada seorang saudara laki-laki atau perempuan muslim Palestina yang mendekam dalam penjara Yahudi, dan sampai kita berhasil mengusir penjajah zionis Yahudi dari negeri kita, dengan izin Allah SWT.
Akhir dari peryataan kami adalah segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam.
Jaisyul Islam – bumi ribath
Rabu, 15 Dzulqa’dah 14322 H / 12 Oktober 2011 M
Sumber: An-Nur Media Foundation
(Muhib al-Majdi /Arrahmah.com)