IDLIB (Arrahmah.com) – Dalam waktu kurang dari satu minggu, aliansi Mujahidin Jaisyul Fath mampu merebut kembali desa-desa dan perbukitan dari pasukan rezim Nushairiyah yang terletak di utara provinsi Idlib. Pergerakan ini memicu kepanikan di tengah-tengah pendukung Assad di wilayah tetangga, Sahl Al-Ghab dan mendorong keluarga-keluarga Alawiyah melarikan diri dari desa mereka.
Sabtu lalu tentara rezim dan milisi sekutunya telah mengambil kendali atas beberapa desa di barat laur dari tangan Mujahidin di Sahl Al-Ghab, dataran yang sangat penting untuk mempertahankan wilayah pesisir yang dikendalikan Assad. Namun hanya dalam waktu singkat kemenangan telah berubah menjadi kekalahan yang memalukan bagi Assad di wilayah tersebut, seperti dilaporkan Zaman Alwasl pada Rabu (5/8/2015).
Pada Selasa (4/8), aliansi Mujahidin mengambil alih kontrol atas Tel Hekmah, Tel A’awar dan Marj Al-Zuhour di dekat kota Jisr Al-Shughur, timur laut Sahl Al-Ghab, saat Mujahidin juga berhasil mengambil alih stasiun termal Zaizoun, ujar laporan aktivis Suriah.
Dataran yang didominasi oleh penganut Alawiyah dianggap sebagai pemasok SDM utama untuk militer Assad. Aktivis yang memuji kemajuan yang dialami Mujahidin mengatakan di media sosial bahwa kemajuan mereka tidak bisa dihentikan.
Aliansi Mujahidin Jaisyul Fath di mana Jabhah Nushrah dan Ahrar Syam termasuk di dalamnya, telah membuat kemajuan melawan militer musuh di beberapa wilayah di Suriah dalam beberapa bulan terakhir, termasuk menguasai sebagain besar provinsi Idlib.
Juli lalu menyaksikan untuk pertama kalinya korban tewas dari pasukan rezim Assad mengungguli korban warga sipil. Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SNHR) telah mendokumentasikan kematian 1.235 tentara rezim dan militan sekutunya dan 966 warga sipil, lansir Zaman Alwasl. (haninmazaya/arrahmah.com)