GAZA (Arrahmah.com) – Dalam sebuah pernyataan terbaru, Jaish Al-Ummah yang berbasis di Gaza, menyampaikan belasungkawa atas gugurnya Hakimullah Mehsud, mantan Amir Gerakan Taliban di Pakistan, yang syahid, InsyaAllah, dalam serangan pengecut pesawat tak berawak salibis AS di Waziristan Utara pada Jum’at (1/11/2013).
Dalam pernyataannya, yang diposting pada halaman Facebook Yayasan Media Raya pada Rabu (13/11) lalu, Jaish Al-Ummah mengatakan bahwa mereka menerima kabar telah gugurnya Hakimullah itu dengan rasa kehilangan yang mendalam. Seperti halnya Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP), Jaish Al-Ummah juga memuji perjuangan Hakimullah dan “suku Waziristan” yang memerangi pasukan salib di Afghanistan.
Sementara itu, pada tanggal 9 November, Taliban Pakistan juga telah memperingatkan akan membalas kematian Hakimullah Mehsud, dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh saluran media resmi mereka, Media Umar.
Jaish Al-Ummah
Jaish Al-Ummah adalah salah satu dari sejumlah kelompok salafi jihadi yang beroperasi di Jalur Gaza. Kelompok ini telah memperingatkan tentang bahaya pengaruh syi’ah Iran yang merayap di Jalur Gaza, khususnya melalui Jihad Islam Palestina. Kelompok ini juga mengaku bertanggung jawab atas sejumlah serangan roket dari Gaza ke “Israel”. Selain itu, Jaish Al-Ummah pun dipuji oleh petinggi jihad terkemuka atas aksinya selama Operasi Pilar Pertahanan “Israel” pada November 2012.
Setelah gugurnya Abu Al-Walid Al-Maqdisi dan Ashraf As-Sabah, dua pemimpin Dewan Syura Mujahidin di Wilayah Al-Quds, atau yang lebih dikenal sebagai Mujahideen Shura Council in the Environs of Jerusalem (MSC), pada 13 Oktober 2012 lalu, Jaish Al-Ummah merilis sebuah pernyataan yang mendukung MSC. Demikian pula, setelah gugurnya Hithem Ziad Ibrahim Masshal, seorang mujahid terkenal di Jalur Gaza, pada akhir April 2013 lalu, kelompok jihad ini pun mengeluarkan pernyataannya yang memuji Masshal.
Kelompok ini telah mengeluarkan beberapa pernyataan terkait situasi di Suriah. Pada 20 Januari 2013, pidato audio dari Abu Abdullah Al-Ghazi, seorang petinggi di Jaish Al-Ummah, dirilis di forum-forum jihad. Dalam pidato tersebut, Al-Ghazi mengatakan Syam harus dilihat sebagai pasar jihad terbuka. Dia meminta para pejuang Islam untuk “mengambil inisiatif dan bangkit untuk mendirikan Daulah Islam di Syam dan membangun kembali aturan Allah di atas bumi-Nya setelah kalian mendapati kejahatan tiran [Assad], dan membalas darah yang ditumpahkan dan kehormatan yang dilanggar.”
Sembilan hari sebelumnya, Jaish Al-Ummah juga telah merilis sebuah video ke forum-forum jihad. Dalam video tersebut, yang didedikasikan untuk para pejuang di Suriah, kelompok ini menunjukkan bagaimana “cara pembuatan roket 107mm”. Video ini juga “memberikan rekomendasi tentang bahan dan jumlah pengganti tergantung pada ukuran roket.”
Jaish Al-Ummah juga telah menyatakan dukungan bagi Muslim Sunni yang tinggal di Ahvaz, Iran. Dalam sebuah video yang dirilis pada bulan Januari, seorang pembicara mujahidin yang dirahasiakan identitasnya mengecam syi’ah sebagai “belati beracun di sisi umat ini,” dan menyerukan umat Islam untuk memberikan dukungan yang lebih besar kepada saudara-saudara Ahlus Sunnah yang tinggal di Ahvaz.
“Bangkitlah sekarang, dalam sebuah revolusi tegas terhadap [Syiah] dan komplotan-komplotan mereka. Bersiaplah menunggu mereka di mana pun dan menghadapi [Syiah] musuh kalian dan menggagalkan rencana-rencana mereka, karena, demi Allah, jika mereka mendominasi kalian, itu akan menjadi penderitaan di atas bumi dan banyaknya kecurangan,” tegasnya. Video itu diakhiri dengan pembicara mendesak kepada “semua mujahidin di seluruh dunia untuk membidik kepentingan-kepentingan Iran di mana pun.”
Jaish Al-Ummah juga telah mengeluarkan pernyataan yang mendukung mujahidin di Mali. “Kami akan mendukung dan setia serta membantu saudara-saudara mujahidin tauhid kami di Mali tanpa batas,” kata kelompok jihad ini dalam pernyataan yang dirilis ke forum-forum jihad pada tanggal 20 Januari 2013.
Baru-baru ini, Abu Hafs Al-Maqdisi, pemimpin Jaish Al-Ummah, juga menyeru kepada rakyat Mesir untuk melancarkan jihad melawan komandan diktator tentara Mesir Jenderal Abdul Fattah As-Sisi. Al Maqdisi yang dibebaskan dari penjara Hamas pada bulan Desember lalu itu juga menyeru kepada rakyat Mesir untuk menggulingkan tiran Sisi dan mendirikan Daulah Islam. (banan/arrahmah.com)