(Arrahmah.com) – Az-Zubair bin al-‘Awwaam radhiallau ‘anhu berkata
من استطـاع أن تكون له خبيئة من عمل صالــح فليفعل
“Barang siapa yang mampu untuk memiliki amalan shalih yang tersembunyikan maka lakukanlah” (Az-Zuhd karya Abu Dawud hal 119)
Amalan sholeh yang tidak mengetahuinya kecuali Allah Yang Maha Mengetahui amalan hambanya. Bukan amalan yang disiarkan apalagi dipamerkan melalui status FB, atau jadi display picture BB.
Kalau orang lain bahagia tatakala amlannya diketahui orang lain maka berusahalah untuk gembira dan bahagia tatkala tidak ada yang mengetahui amalanmu kecuali Allah.
Maraknya penggunaan media sosial hari ini, ditunjukkan dengan semakin banyak orang menjadi sosialita di dunia maya. Melalui facebook hingga whatsapp, anak SD hingga ustadz lebih mudah berkomunikasi, berbagi info dan berdiskusi hingga menulis status melalui gadgetnya. Seperti status-status berikut ini.
Status : Lagi i’tikaf, jangan ganggu !!!
Status : Lagi baksos semoga ikhlas ??!
Status : Alhamdulillah hari ini sudah 1 juz…
Status : Mau ke tanah suci nih, ada yang mau nitip doa??, gratis…!!
Status : Lagi khusyuk mendengarkan lantunan bacaan qur’an syaikh fulan…
Status : Puasa hari ini sungguh melelahkan tdk seperti biasanya…
Status : Walaupun lelah yang penting demi umat…
Status : Lagi safari dakwah alhamdulillah sambil pulang kampung….
Status : Alhamdulillah bisa mendoakan saudara- saudaraku dalam sholat malamku…, smg dikabulkan…
Meskipun para penulis contoh status-status di atas ikhlas, akan tetapi hukum asal amalan yang tersembunyi lebih baik dan berusaha menutup pintu dan celah riya’ sangat dianjurkan, kecuali jika ada kemaslahatan yang sangat diharapkan. Wallahu A’lam.
Penulis: Ustadz Faishal Abdul Aziz
(*/arrahmah.com)