SEOUL (Arrahmah.com) – YouTuber Korea Jay Kim memutuskan menjadi muallaf, dan berganti nama menjadi Daud Kim. Sejak menaruh ketertarikan pada Islam, Kim banyak membahas mengenai seluk beluk Islam termasuk kenapa daging babi dan alkohol diharamkan.
Ia pun membahas masalah ini dengan seorang mualaf Korea yang sudah lama menganut Islam. Pria berjanggut itu bernama Kim Eun Soo dengan nama Arab Karam.
Dalam video yang diunggah Kim di channel YouTubenya, ia memulai pembicaraan dengan pertanyaan kenapa Muslim tidak makan daging babi. Sedangkan di Korea, daging babi dan alkohol sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari konsumsi mereka sehari-hari. Apalagi daging babi juga memiliki harga yang murah.
Karam menjawab dengan menjelaskan terlebih dahulu bahwa sebenarnya daging babi bukanlah budaya makanan yang diwariskan nenek moyang mereka.
“Para nenek moyang kami berpikir negatif tentang daging babi. Ada pepatah Korea yang mengatakan “daging babi musim panas berbahaya’,” ujar Karam dalam video, sebagaimana dilansir VIVA, Kamis (7/11/2019).
Sebabnya, daging babi mudah membusuk dan parasit mudah tumbuh di dalamnya. Itu kenapa orang tidak makan dengan baik daging babi. Jika menelusuri literatur zaman dulu, tidak ada disebutkan tentang daging babi. Tidak juga disebutkan tentang daging babi yang dibakar.
Namun, Karam melanjutkan, dalam 40-50 tahun terakhir daging babi tiba-tiba disuplai dengan sangat banyak. Harganya yang sangat murah membuat banyak yang membuka restoran daging babi.
“Daging babi bukan warisan dari para nenek moyang kita. Ini hanyalah tren dari budaya makanan modern,” lanjut Karam.
Karam pun kemudian menjelaskan alasan Islam melarang daging babi. Pertama, karena kebiasaan babi yang jorok dibanding binatang lainnya. Tidak seperti sapi dan kambing yang makan makanan bersih serta sehat, babi memakan sampah bahkan kotorannya sendiri.
“Jika babi diharamkan, kenapa Alla menciptakan babi?” tanya Kim.
Karam menerangkan, Allah menciptakan babi sebagai bagian dari mata rantai di mana babi berperan untuk membersihkan kotoran makhluk hidup. Jadi, babi diciptakan bukan sebagai makanan.
Sementara mengenai kebiasaan minum alkohol di Korea, Karam mengatakan bahwa kebalikan dari banyak kepercayaan orang Korea, alkohol justru membuat orang berperilaku seperti binatang.
“Tapi itu karakter orang Korea. mereka lebih jujur ketika meminum alkohol. Mereka biasanya pendiam tapi mereka jadi baik ketika mabuk, Alkohol juga haram bukan?” tanya Kim.
Karam membenarkan bahwa Islam memang melarang konsumsi alkohol bagi umat Muslim. Meski demikian, lanjut Karam, Islam menyebut bahwa alkohol sendiri memiliki manfaat dan bahaya.
“Tapi keburukannya lebih besar dari kebaikannya dan manfaatnya, makanya itu dilarang,” jelas Karam.
Karam menuturkan, pada satu titik alkohol kerap membuat para peminumnya menjadi lebih berani. Ia mencontohkan bahwa secara historis, alkohol banyak digunakan oleh Kamikaze sebelum melancarkan aksinya.
“Mereka minum alkohol sebelum mulai untuk memiliki keberanian dan menerima kematian mereka. Tentu ada manfaatnya tapi kerugiannya jauh lebih besar,” tuturnya.
Karam mengungkapkan, banyak orang pada mulanya meminum alkohol untuk membuat diri mereka lebih tenang dan melupakan masalah. Tapi hal itu tidak berhenti di situ. Saat telah kecanduan, orang seringkali kehilangan akal sehat dan menjadi seperti binatang.
“Mereka tidak ingat apa yang mereka katakan dan mereka menyakiti orang lain dengan perilaku buruk. Mereka tidak bisa mengendalikan jika terus minum akan berhenti bekerja,” lanjutnya.
Oleh karena itu, Islam melarang Muslim untuk mengonsumsi alkohol. Alasan lainnya ialah untuk melindungi pikiran manusia dari hal-hal negatif.
“Karena ketika minum kamu berhenti berpikir dan artinya kamu menjadi binatang. Jadi saya pikir itulah kenapa Islam melarang alkohol,” jelasnya.
(ameera/arrahmah.com)