HOMS (Arrahmah.com) – Pada bulan Rabi’ul Akhir 1434 H / Maret 2013 M Yayasan Media Al-Manarah Al-Baidha’, sayap media mujahidin Jabhah Nushrah, kembali merilis serial ke-10 video Bidayatun Nihayah (awal keruntuhan rezim Nushairiyah Suriah). Video Bidayatun Nihayah seri ke-10 berdurasi 11 menit 33 detik dan mendokumentasikan operasi bom syahid yang menghancurkan markas militer Masytal di kota Al-Qushair, propinsi Homs.
Serangan ini merupakan bom syahid terbesar dalam sejarah jihad di Suriah. Dalam serangan bom syahid yang dilakukan pada Rabu (21/1/2013) itu, mujahidin Jabhah Nushrah melakukan serangan dengan sebuah truk yang mengangkut 20 ton bom! Tidak heran apabila markas militer Masytal luluh lantak dengan tanah dan ratusan tentara rezim Nushairiyah Suriah tewas dan cedera.
Serangan bom syahid itu dilakukan sebagai pembalasan atas pembantaian penduduk Dier Ba’labah dan Hashawiyah, propinsi Homs oleh pasukan Nushairiyah Suriah yang menewaskan ratusan penduduk sipil muslim yang tak berdosa.
Abu Islam asy-Syami, pelaku serangan bom syahid
Video diawali dengan penampakan mujahid pelaku serangan bom syahid terhadap markas militer Masytal, Abu Islam Asy-Syami. Dengan rompi peluru dan senapan di pangkuan, Abu Islam asy-Syami duduk di samping bendera hitam bertuliskan dua kalimat syahadat dan Jabhah Nushrah – Qushair.
“Subhanallah, ketika aku memutuskan untuk melakukan operasi serangan bom syahid, atas karunia Allah semata, akhirnya Allah pun hendak memuliakanku dengannya. Dahulu saya ingin meminta kepada Amir sebuah kendaraan yang mengangkut 5 ton bom. Namun Allah memuliakanku, harapan5 ton bom itu digantikan dengan kenyataan 20 ton bom. Segala puji bagi Allah semata,” pengakuan Abu Islam asy-Syami sebelum melakukan operasi tersebut.
Pesan mujahidin untuk pasukan Nushairiyah
Sebuh truk yang memuat 20 ton bom telah disiapkan oleh mujahidin Jabhah Nushrah di kota Qushair, Homs untuk menghancurkan markas militer Masytal.
Salah seorang mujahid dan pakar bom yang ikut menyiapkan bom truk tersebut menyampaikan pesannya: “Kepada pasukan Nushairiyah di kota Homs, kami katakan kepada mereka: “Demi Allah, seandainya kami bisa memenuhi truk ini dengan lebih banyak bom untuk menyerang kalian, niscaya kami akan melakukannya. Namun jumlah inilah yang saat ini bisa kami lakukan.”
Dialog mujahidin dengan mujahid pelaku serangan bom syahid
Seorang mujahid Jabhah Nushrah terlibat dialog ringkas dengan Abu Islam asy-Syami.
Mujahid: “Engkau mengendarai 20 ton bom, lalu engkau akan meledakkan dirimu. Bagaimana ini? Coba kau jelaskan kepada masyarakat!”
Abu Islam asy-Syami: “Subhanallah, saya akan meringkas penjelasannya dengan dua patah kalimat:
{وَعَجِلْتُ إِلَيْكَ رَبِّ لِتَرْضَى}
“Dan aku bersegera kepada-Mu wahai Rabbku, agar Engkau meridhai.” (QS. Thaha [20]: 84)
Wasiat terakhir pelaku serangan bom syahid
Sebelum melakukan serangan heroik tersebut, Abu Islam asy-Syami menyampaikan wasiat-wasiat terakhirnya. Sebuah wasiat ia tujukan untuk ayah dan ibunya, dan sebuah wasiat lainnya ia tujukan kepada mujahidin rekan-rekan seperjuangannya.
Dalam wasiatnya Abu Islam asy-Syami mengatakan:
“Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman:
{إِنَّ اللّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُم بِأَنَّ لَهُمُ الجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْداً عَلَيْهِ حَقّاً فِي التَّوْرَاةِ وَالإِنجِيلِ وَالْقُرْآنِ}
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari kaum beriman nyawa mereka dan harta mereka dengan (harga) bagi mereka surga. Yaitu hendaknya mereka berperang di jalan Allah, sehingga mereka membunuh musuh dan mereka dibunuh oleh musuh. Itulah janji mereka kepada Allah,s ebagai sebuah kewajiban yang telah ditetapkan di dalam kitab suci Taurat, Injil dan Al-Qur’an.” (QS. At-Taubah [9]: 111)
Adapun wasiatku yang pertama, adalah untuk ayah dan ibuku.
Aku katakan kepada mereka, demi Allah, saya betul-betul mengetahui secara yakin bahwa perpisahanku dengan kalian selama beberapa tahun ini sangat menyedihkan kalian. Aku memohon kepada Allah semoga menggantikannya untuk kalian dengan surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Maka bersabarlah kalian dan bertakwalah kalian kepada Allah semampu kalian, karena sesungguhnya tempat perjumpaan nanti adalah di surga, insya Allah.
Adapun wasiatku yang kedua, adalah untuk mujahidin di medan jihad.
Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman:
{إِن تَنصُرُوا اللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ}
“Jika kalian menolong (agama) Allah, niscaya Allah akan menolong kalian dan meneguhkan kaki (pendirian) kalian.” (QS. Muhammad [47]: 7)
Maka aku wasiatkan kepada diriku sendiri dan kepada kalian untuk senantiasa bertakwa kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala. Sebab sesungguhnya kita meraih kemenangan, demi Allah, dengan sebab ketaatan kita kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala. Maka bertakwalah kalian kepada Allah sesuai kesanggupan kalian. Janganlah kalian melemah dan janganlah kalian menyerah, sampai kalian mampu menegakkan syariat Allah Tabaraka wa Ta’ala. Karena kita, demi Allah, diciptakan untuk tujuan ini.”
Wasiat dan dialog perpisahan dengan mujahidin
Komandan mujahidin: Abu Islam, saat ini merupakan detik-detik terakhir kebersamaanmu dengan kami dalam kehidupan dunia ini. Tolong sampaikanlah beberapa untaian kalimat dari lubuk hatimu kepada saudara-saudaramu.
Abu Islam asy-Syami: Dengan nama Allah, shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Rasulullah. Demi Allah, saya sangat sedih berpisah dengan saudara-saudara semuanya. Namun kerinduan kepada Allah lebih tegas, wahai para pemuda. Aku bersumpah dengan nama Allah Yang Maha Agung, kerinduan kepada Allah itu lebih besar dari segala sesuatu, sampai-sampai hatimu terbang oleh kegembiraan. Laa haula wa laa quwwata illa billah.
Maka aku wasiatkan kepada kalian untuk senantiasa bertakwa kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala. Ketahuilah wahai saudara-saudaraku, sesungguhnya kita meraih kemenangan, demi Allah, dengan sebab ketaatan kita kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala. Maka bertakwalah kalian kepada Allah sesuai kesanggupan kalian. Maka tempat kita bertemu adalah surga, insya Allah.
Saya wasiatkan kepada saudara-saudaraku mujahidin di medan jihad secara khusus dan kaum muslimin secara umum, janganlah mereka melemah dan janganlah mereka menyerah, sampai mereka mampu menegakkan syariat Allah Tabaraka wa Ta’ala di muka bumi. Karena kita, demi Allah, diciptakan untuk tujuan ini wahai saudara-saudaraku. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
{وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ والإنس إِلَّا لِيَعْبُدُونِ}
“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka beribadah kepada-Ku semata.” (QS. Adz-Dzariyat [51]: 56)
Kita diciptakan untuk tujuan ini. Dan aku wasiatkan janganlah kalian melemah dan janganlah kalian menyerah, sampai kalian mampu menegakkan syariat Allah Tabaraka wa Ta’ala, hanya dalam hitungan tahun-tahun yang terbatas.
Saya katakan kepada mereka, bertakwalah kalian kepada Allah sesuai kemampuan kalian dan mintalah pertolongan kepada Allah dengan perantaraan kesabaran. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
{إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ}
“Hanya orang-orang sabar saja yang dibalas pahala kebaikan mereka secara sempurna tanpa menjalani perhitungan lagi.” (QS. Az-Zumar [39]: 10)
Kabar gembira bagi setiap orang tua yang gugur anaknya di medan jihad, kabar gembira dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hanya dengan engkau bersabar saat kehilangan anakmu di medan jihad, selesai urusan, kau tidak akan mengalami sulitnya hisab (di hari kiamat), dengan izin Allah.
Bertakwalah kalian kepada Allah sesuai kemampuan kalian, mintalah pertolongan kepada Allah dengan perantaraan kesabaran dan shalat. Maka tempat bertemu adalah di dalam surga, insya Allah.
Komandan mujahidin: Engkau pasti mengetahui kendaraanmu membawa muatan 20 ton bom. Belum pernah ada seorang pun yang membawa sebanyak itu dan ini adalah karunia Allah kepadamu. Seandainya muatan bom ini lebih berat lagi, apakah engkau semakin suka?
Abu Islam asy-Syami: Ya, tentu, aku akan semakin suka apabila muatannya semakin banyak lagi.
Komandan mujahidin: Bagus, seandainya engkau telah meledakkan dirimu. Apakah engkau ingin kembali ke dunia untuk melakukan peledakan lagi?
Abu Islam asy-Syami: Demi Allah Yang Maha Agung, wahai para pemuda, saya berbicara kepada diriku sendiri. Aku katakan: Allah akan berfirman kepadaku, “Berharaplah wahai hamba-Ku!” Demi Allah Yang Maha Agung, aku hanya akan mengatakan satu hal saja, “Aku berharap ridha-Mu saja wahai Rabbku, aku tak mengharapkan selainnya! Demi Allah, ridha-Mu lebih indah dari surga, lebih indah dari bidadari, dan lebih indah dari apapun juga.”
Bayangkanlah, andaikata Allah berfirman kepadamu, “”Berharaplah wahai hamba-Ku!” Apakah engkau akan mengatakan, “Aku berharap surga-Mu?” Tidak, katakanlah, “Aku berharap ridha-Mu saja wahai Rabbku.”
Komandan mujahidin: Semoga Allah meridhaimu dan meridhai kita semua. Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan.
Perjalanan menuju markas militer Masytal
Dengan bantuan peta, Abu Islam asy-Syami menjelaskan kepada wartawan Yayasan Media Al-Manarah al-Baidha’ rute yang akan dilaluinya:
“Dengan izin Allah, kendaraan ini akan keluar dari jalan cabang ini menuju jalan utama. Mobil ini akan berjalan di atas jalan utama dan melewati bangunan-bangunan (yang kosong) ini. Ini adalah posko militer pertama dan barak militer pertama. Di sini engkau mungkin akan menemui beberapa penghalang jalan. Di sini adalah posko militer Ray, lalu di sini adalah barak militer Makmal Falin. Di sini Mahjar, lalu di sini Masytal. Semua barak militer ini adalah Masytal.
Dengan izin Allah, pelaksanaan serangan bom akan dimulai dari cabang ini, perempatan jalan pertama ke arah kiri di titik ini, pada barak militer Ray dan barak militer Makmal Falin. Insya Allah, kehancuran akan mengenai seluruh kawasan militer ini.”
Dengan nama Allah, Abu Islam asy-Syami segera menyetir truk yang memuat 20 ton bom tersebut melalui rute yang telah digariskan, menuju markas militer Masytal. Dengan pertolongan Allah, truk itu sukses melewati rute dan berhasil diledakkan di tengah target serangan. Markas militer Masytal hancur lebur dan ratusan tentara rezim Nushairiyah Suriah tewas atau cedera oleh bom syahid terbesar dalam sejarah jihad di Suriah tersebut.
Mujahidin Jabhah Nushrah sendiri pada Sabtu, 14 Rabi’ul Awwal 1434 H / 26 Januari 2013 M telah merilis pernyataan resmi tentang operasi serangan bom syahid tersebut. Dan situs Arrahmah.com memuatnya pada Senin, 24 Jumadil Akhir 1434 H / 15 April 2013 M (Lihat: Allahu akbar, Jabhah Nusrah “catat rekor” serangan syahid berkekuatan 20 ton bom di Homs)
(muhibalmajdi/arrahmah.com)