DAMASKUS (Arrahmah.com) – Yayasan Media Al-Manarah Al-Baidha’, sayap media mujahidin Jabhah Nushrah pada Sabtu, 9 Rabi’ul Awwal 1435 H bertepatan dengan 11 Januari 2014 merilis serial video “Siyarul Ma’arik” atau “Jalannya Pertempuran”. Lanjutan serial video tersebut diberi judul “Meluluh lantakkan markas Dinas Intelijen Cabang Sa’sa’ – Damaskus”. Video itu berdurasi 12 menit 50 detik.
Serangan itu dilakukan mujahidin sebagai pembalasan atas kebiadaban dinas intelijen rezim Suriah yang menangkapi, menyiksa dan membantai ratusan warga sipil muslim tak berdosa di wilayah Qunaitiran dan Ghautah Barat, propinsi Damaskus. Dinas Intelijen Militer cabang Saasa’ merupakan pasukan penjaga perbatasan “Israel” – Suriah dan pemegang komando operasi militer rezim Nushairiyah Suriah di propinsi Qunaitirah dan distrik Ghautah Barat.
Mujahidin merencanakan serangan dengan tiga bom mobil. Dua bom mobil ditujukan kepada markas Dinas Intelijen Militer cabang Saasa’ dan sebuah bom mobil lainnya ditujukan kepada posko militer yang juga dinamai Saasa’, terletak sekitar seratusan meter dari markas Dinas Intelijen Militer cabang Saasa’. Dua buah pasukan pendukung dan regu mortar juga disiapkan untuk menyerang posko militer Saasa’, para sniper militer dan pasukan penjaga posko yang merupakan rute menuju markas Dinas Intelijen Militer cabang Saasa’.
Dengan dukungan perlindungan tembakan senjata menengah dan berat dari dua pasukan pendukung, tiga buah bom mobil akan berturut-turut menyerbu ke markas Dinas Intelijen Militer. Bom mobil pertama akan diledakkan di pintu gerbang dalam dan halaman markas, bom mobil kedua akan diledakkan tepat pada bangunan-bangunan markas dan bom mobil ketiga akan diledakkan pada posko militer Saasa’ yang dipertahankan oleh sekitar 35-50 tentara rezim.
Pada saat bom mobil pertama diledakkan pada gerbang markas Dinas Intelijen Militer, regu mortar mujahidin akan membombardir pasukan rezim Nushairiyah, tank-tank dan kendaraan-kendaraan militer yang berada di dalam markas Dinas Intelijen Militer. Bom mobil kedua kemudian akan menyusul masuk ke halaman markas Dinas Intelijen Militer, terlibat baku tembak dan kemudian meledakkan dirinya di sana.
Mujahidin melakukan pengamatan lapangan dengan cermat dan teliti untuk mengetahui kondisi posko militer Saasa’ dan markad Dinas Intelijen Militer Saasa’. Para pelaku serangan syahid dan pembuka jalan juga mendapatkan pelatihan militer khusus yang serius dan intensif untuk menyukseskan rencana serangan besar tersebut. Masing-masing mereka menyampaikan wasiat terakhirnya sebelum serangan besar itu dilaksanakan.
Serangan besar tersebut akhirnya dilakukan seperti rencana di malam hari. Pasukan pembuka jalan da pasukan pendukung terlibat baku tembak sengit sehingga mobil-mobil bom syahid bisa mencapai target masing-masing. Bom mobil pertama diledakkan pada gerbang Dinas Intelijen Militer cabang Saasa’, disusul bom mobil kedua yang diledakkan pada posko militer yang berjarak seratusan meter dari markas Dinas Intelijen Militer Saasa’. Baku tembak sengit dan ledakan bom mobil pertama memuluskan mobil ketiga untuk masuk ke dalam kompleks markas Dinas Intelijen Militer dan meledakkannya disana. Serangan besar itu sukses seperti rencana dan meluluh lantakkan markas Dinas Intelijen Militer cabang Saasa’. Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam.
(muhib al majdi/arrahmah.com)