DAMASKUS (Arrahmah.com) – Yayasan Media Al-Manarah Al-Baidha’, sayap media mujahidin Jabhah Nushrah pada Jum’at (10/1/2014) kembali merilis serial video “Siyarul Ma’arik” atau “Jalannya Pertempuran”. Lanjutan serial video tersebut diberi judul “Meluluh lantakkan markas Dinas Intelijen Angkatan Udara Cabang Harasta – Damaskus”. Video itu berdurasi 3 menit 46 detik.
Dalam pernyataan resmi tertulis yang dirilis pada 22 Dzulqa’dah 1434 H / 8 Oktober 2013 M, yayasan media Al-Manarah Al-Baidha’ menerangkan bahwa pada Senin (8/10/2013) dua orang mujahid Jabhah Nushrah melakukan dua serangan bom syahid terhadap markas Dinas Intelijen Angkatan Udara rezim Nushairiyah Suriah di distrik Harasta, propinsi pinggiran Damaskus.
Markas itu adalah markas militer yang reputasi kebiadabannya sangat buruk dan menjijikkan. Selama ini ia menjadi salah satu benteng kezaliman dan penindasan rezim Nushairiyah Suriah terhadap penduduk muslim. Dua serangan syahid tersebut dilakukan sebagai pembalasan atas setiap muslim yang dizalimi atau dibantai oleh pasukan rezim Nushairiyah Suriah, khususnya oleh pasukan Dinas Intelijen Angkatan Udara.
Serangan bom syahid tersebut dilakukan dalam beberapa tahapan:
Tahapan pertama, meledakkan gedung markas Dinas Intelijen Angkatan Udara dengan sebuah truk yang membawa 9 ton bahan peledak, yang dikendarai oleh Abu Dzar Asy-Syami, semoga Allah menerima beliau.
Tahapan kedua, setelah 25 menit dari ledakan pertama, Abu Yahya Asy-Syami [semoga Allah menerima beliau] melaju dengan mobil ambulan berisi 1 ton bahan peledak untuk menghantam sisa-sisa pasukan Dinas Intelijen Angkatan Udara yang belum tewas dan pasukan bantuan yang didatangkan untuk memperkuat dan mengevakuasi mereka.
Tahapan ketiga, mujahidin menembaki markas Dinas Intelijen Angkatan Udara dan perkumpulan pasukan intelijen angkatan udara dengan mortar untuk melengkapi kehancuran dan kebinasaan mereka.
Setelah operasi serangan dilaksanakan dengan sukses, masyarakat muslim di distrik Harasta memekikkan takbir. Satu sama lain saling memberi ucapan selamat dengan berbagi makanan ringan. Segala puji dan karunia milik Allah semata. (muhib al majdi/arrahmah.com)