RAQQAH (Arrahmah.com) – Selama sepekan terakhir mujahidin Jabhah Nushrah benar-benar menjadi mimpi buruk bagi pasukan rezim Nushairiyah Suriah di kota Tabqah, propinsi Raqqah. Hanya dalam tempo sepekan mujahidin Jabhah Nushrah merebut markas Dinas Intelijen Militer, markas Dinas Intelijen Politik, markas Dinas Intelijen Angkatan Udara dan markas Brigade Pertahanan Radio di kota itu.
Bendungan sungai Efrat yang merupakan bendungan terbesar di Suriah dan penjara tempat penahanan ratusan warga muslim Suriah yang berada di kota Tabqah juga jatuh ke tangan mujahidin Jabhah Nushrah, laporan kantor berita Tabqah Local Coordination Center (Tabqah LCC).
Dimulai dari serangan gabungan mujahidin Jabhah Nushrah dan mujahidin kota Tabqah terhadap markas Dinas Intelijen Angkatan Udara pada hari Ahad (10/2/2013). Pertempuran sengit pecah selama beberapa jam. Mujahidin berhasil merebut markas musuh dan memaksa pasukan musuh untuk kabur menyelamatkan diri. Selama peperangan sengit berlangsung, beberapa anggota Dinas Intelijen Angkatan Udara berhasil membelot dan diamankan oleh mujahidin Jabhah Nushrah.
Pada hari yang sama, mujahidin Jabhah Nushrah dan mujahidin kota Tabqah menggelar serangan gabungan terhadap markas Dinas Intelijen Politik. Serangan gencar itu menewaskan dan mencederai banyak pasukan musuh. Markas pasukan musuh berhasil diduduki oleh mujahidin.
Sehari setelahnya, Senin (11/2/2013) mujahidin Jabhah Nushrah dan mujahidin kota Tabqah kembali menggelar serangan gabungan terhadap markas cabang Dinas Intelijen Militer rezim Suriah di kota tersebut. Setelah banyak anggotanya tewas dan luka parah dalam pertempuran, pasukan musuh memilih kabur menyelamatkan diri. Mujahidin berhasil menduduki dan menguasai sepenuhnya markas musuh.
Perang yang paling dahsyat terjadi saat mujahidin Jabhah Nushrah dan mujahidin kota Tabqah melakukan serangan gabungan terhadap markas Brigade Pertahanan Radio pada hari Sabtu (9/2/2013). Pasukan musuh mendapat pukulan hebat dari mujahidin sehingga mereka memilih kabur. Mereka meninggalkan markas dan gudang senjata mereka begitu saja.
Mujahidin meluapkan kegembiraan mereka dengan saling berpelukan dan memekikkan takbir. Allahu Akbar, kemuliaan hanyalah milik Allah, pekik mujahidin. Mujahidin membuka gudang senjata dalam markas Brigade Pertahanan Radio dan memindahkannya ke markas mujahidin. Peti-peti amunisi beragam jenis berjumlah sangat banyak. Untuk mengangkutnya, mujahidin memerlukan sedikitnya 2 truk militer dan beberapa mobil pick up. Allahu akbar, kemenangan besar mujahidin sebagai karunia dari Allah. (muhibalmajdi/arrahmah.com)