SURIAH (Arrahmah.com) – Saat dua di antara Mujahid Kaukasus telah menjemput kesyahidan, Muslimin berduka, begitu pula para Mujahidin di seantero medan jihad. Mereka berbelasungkawa atas kesyahidan Syaikh Abu Utsman Gimrinsky/Al-Ghamrawi atau Magomed Suleimanov (39); Amir Imarah Islamiyah Kaukasus dan Abu Muhammad Said Al-Arkany; Qaid wilayah Dagestan, pada Selasa lalu (11/8/2015).
Seperti yang dilakukan Mujahidin Jabhah Ansharud Dien yang menyampaikan belasungkawa kepada Mujahidin Dagestan atas kehilangan Amir Imarah Islam Kavkaz. Berikut pernyataan duka cita atas kesyahidan ikhwannya, Syaikh Abu Utsman Al-Ghamrawi, yang diterjemahkan dan dipublikasikan Muqawamah Media, Senin (17/8/2015).
Syahidul Ghurbah
Syahid dalam Keterasingan
Belasungkawa atas Syahidnya Syaikh Abu Utsman Al-Ghamrawi
Amir Imarah Islam Kavkaz
Allah Ta’ala berfirman di dalam Al-Quranul Karim:
“Dan jangan kalian katakan bagi orang yang terbunuh di jalan Allah itu bahwa mereka mati. akan tetapi sesungguhnya mereka hidup namun kalian tidak merasa” (Al-Baqarah: 154.)
Di dalam sunnah yang berlaku dan ketetapan yang pasti, umat Islam masih terus mengucapkan perpisahan kepada para pahlawan dan ksatrianya, dari generasi ke generasi, dari satu periode ke periode lainnya, sebagai sebuah pengorbanan bagi dien ini dan pembelaan bagi Islam dan kaum Muslimin. dan di antara ksatria yang pergi berpisah adalah syaikh Mujahid, seorang yang mulia, yang meninggal sebagai seorang yang merdeka dan juga meninggal dalam keadaan merdeka.
Seorang ksatria yang menolak kezhaliman dan kesewenang-wenangan, yang mencari kemerdekaan yang nyata di bawah naungan syariat, syaikh Abu Utsman al-Ghamrawi rahimahullah, amir Imarah Islam Kavkaz. semoga Allah Ta’ala merahmatinya dengan rahmat yang luas dan menerimanya dalam barisan syuhada.
Dalam peperangan yang tidak seimbang dan dalam kepungan yang dilakukan negara Atheis Rusia, syaikh Abu Utsman enggan untuk memberikan kehinaan bagi diennya dan enggan untuk menyerahkan ruhnya kepada orang yang menebarkan kerusakan di bumi dan mendatangkan penderitaan pada kaum muslimin Kavkaz.
Syaikh Abu Utsman telah mengembalikan sejarah umat, mengingatkannya dengan berbagai peristiwa masa lalu; ujian dan pengorbanan, kepungan dan penjara, kematian dan pembunuhan. dan ini semua adalah kebiasaan orang kafir dalam memperlakukan wali-wali Allah di setiap waktu dan tempat.
Allah ta’ala berfirman: “Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.” (Al-Anfal: 30).
Maka dia berusaha sabar dan melakukan perlawanan, kokoh layaknya kokohnya gunung yang tinggi menjulang. dia bersama sejumlah ikhwan-ikhwannya serta pasukan terbaiknya. Lalu mereka melawan kejahatan dan berusaha untuk membuka blokade pengepungan. Akan tetapi, Allah ta’ala berkehendak untuk menutup akhir hidupnya dan ikhwan-ikhwannya dengan al-husna/husnul khatimah -(sebagaimana kami mengira demikian dan Allah yang nanti menilai mereka).
Pada akhir pernyataan ini kami dari jabhah ansharud dien di negeri syam berta’ziyah kepada seluruh kaum muslimin atas syahidnya syaikh abu utsman beserta ikhwan-ikhwannya. kami memohon kepada allah agar mengampuni dan merahmati mereka. Dan kami memohon kepada Allah ta’ala agar menetapkan kesabaran dan pelipur lara bagi keluarga dan kerabatnya.
Sebagaimana juga kami mewasiatkan kepada ikhwan-ikhwan kami mujahidin Kavkaz untuk bersabar dan tetap tegar, terus melanjutkan jalan jihad dan membela dien tanpa ifrath dan tafrith. Inilah jalan yang telah digariskan para imam dan komandan kita dengan darah suci dan pengorbanan mulia mereka. kami juga menegaskan kepada ikhwan-ikhwan kami untuk berkumpul bersama dengan ikhwan-ikhwan mereka di imarah Islam Kavkaz, berdiri bersama mereka dan mendukung mereka.
Dan akhir seruan kami; segala puji milik Allah Rabb semesta alam.
Ikhwan kalian
Jabhah Ansharud Dien
Komando Umum
29 syawwal 1436
(adibahasan/arrahmah.com)