DAMASKUS (Arrahmah.com) – Jabhah Fath Syam, kelompok pejuang oposisi utama di Suriah, menuding seorang wartawan Jerman memalsukan sebuah wawancara yang mengatakan bahwa Jabhah Fath Syam telah menerima senjata dari AS.
Jurgen Todenhofer, seorang wartawan yang mendapat perhatian internasional karena menjadi jurnalis Eropa pertama yang melaporkan dari wilayah yang dikendalikan ISIS, menerbitkan sebuah laporan di surat kabar Kolner-Stadt-Anzeiger di mana ia terlihat mewawancarai seorang komandan senior Jabhah Fath Syam – sebelumnya dikenal sebagai Jabhah Nusrah.
Sumber tersebut mengatakan kepadanya bahwa senjata AS telah diberikan kepada Jabhah Fath Syam melalui negara ketiga, dan bahwa “Israel” mendukung kelompok tersebut karena “Israel” memerangi Suriah dan “Hizbullah”.
Laporan tersebut juga mengatakan bahwa pejuang Jabhah Fath Syam mengklaim pejabat “Turki, Qatar, Arab Saudi, Israel dan Amerika” telah hadir di Aleppo Timur ketika daerah itu dikepung oleh rezim Asad.
Namun, pada Selasa (27/9), Jabhah Fath Syam mengatakan bahwa wawancara tersebut telah dipalsukan.
(ameera/arrahmah.com)