IDLIB (Arrahmah.com) – Jabhah Fath Syam yang tergabung dalam koalisi Jaisyul Fath, pada Rabu malam (3/8/2016) merilis pernyataan mengatakan bahwa Rusia membalas dendam terhadap warga sipil dengan menyerang mereka dengan gas klorin di Saraqeb, Idlib setelah jatuhnya helikopter militer dan tewasnya lima awak. Diduga helikopter tersebut tengah dalam perjalanan untuk memberikan bantuan terhadap pasukan Asad di Aleppo.
Berikut pernyataannya yang dimuat dalam akun twitter resmi Jabhah Fath Syam:
“Pernyataan tentang serangan balasan berbahan kimia terhadap warga sipil Saraqib”
Pada 2 Agustus 2016, warga Suriah, penduduk sipil di Saraqeb, Idlib menyaksikan lagi pemboman biadab dengan bom barel (birmil) yang mengandung silinder klorin dan serpihan besi tajam. Serangan itu mengakibatkan dua puluh delapan kasus kematian dan cedera pada warga sipil. Hal ini terjadi sekitar dua puluh empat jam setelah jatuhnya sebuah helikopter militer Rusia jenis Mi-8, terbang melintasi daerah sebelah utara Suriah yang dibebaskan dalam perjalanan ke pangkalan udara di Hmeimim. Kecelakaan itu mengakibatkan kematian lima personil militer Rusia.
Tidak mengherankan karena rezim Asad terus bersikap seperti budak kepada tuannya Rusia, membalas kematian regu pembunuh asing dengan melakukan kejahatan perang mengerikan terhadap rakyat Suriahnya sendiri. Selama lima tahun terakhir, tenaga medis di daerah yang dibebaskan, dengan sumber daya yang terbatas, dipaksa untuk menjadi mahir dalam mengenali dan mengobati luka yang disebabkan oleh serangan kimia Asad. Dalam upaya putus asa untuk menghindari kriminalisasi, Rusia mengklaim hal itu adalah misi kemanusiaan.
Namun, perlakuan Rusia yang terus menerus tanpa malu membombardir wilayah sipil yang padat penduduk, jelas membuktikan kepada dunia bahwa kehadiran mereka di Suriah adalah dalam rangka hal lain selain kemanusiaan.
Rakyat Suriah menyadari kenaifan dan kesia-siaan mereka memohon kepada para penjahat perang untuk mematuhi konvensi dan resolusi internasional.
Sebaliknya, mereka yang terus memikul tanggung jawab untuk membela rakyat Suriah menolak untuk dipermalukan dengan menempatkan diri dalam posisi seperti itu, dan akan terus mengerahkan segala upaya mereka dalam memenuhi tujuan perjuangan mereka.”
(umarmukhtar/arrahmah.com)