JAKARTA (Arrahmah.com) –Sekjend Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin Ustadz Muhammad Shobbarin Syakur menilai pemerintah telah melakukan diskriminasi atas digelarnya Miss World di Bali.
“Dengan diizinkannya Miss World di Bali berarti Pemerintah telah melakukan diskriminasi rasial bernuansa SARA. Bali dijadikan Las Vegas (kota maksiat) Indonesia,” kata Ustadz Shobbarin dalam pesan pendeknya kepada arrahmah.com.
Dia juga menilai minoritas Hindu intoleran terhadap Muslim mayoritas. “Arogansi minoritas Hindu pendukung Miss World leluasa mengangkangi dan sama sekali tak mau menghargai aspirasi rakyat mayoritas Muslim. Hal ini bisa menimbulkan kerawanan baru dan menjadi bumerang bagi Hindu Bali di wilayah-wilayah NKRI lain,” terang Ustadz Shobbarin
Kemudian dia mengkhawatirkan dampak arogansi kaum Hindu Bali, “Dikhawatirkan arogansi tersebut berakibat buruk sebgaimana pernah terjadi di Lampung. Pelecehan seksual yang dilakukan orang Bali menyebabkab kerusuhan etnis dan SARA sehingga korban meninggal 14 orang belum terhitung kerugian material lainnya,” urai Ustadz Shobbarin.
Karena itu Ustadz Shobbarin meminta sukap tegas polsi. “Polri seharusnya mencabut izin bukan melokalisir Miss World. Tolak MissWorld diseluruh wilayah NKRI! Serunya.
(azmuttaqin/arrahmah.com)