JHARKHAND (Arrahmah.id) — Seorang wanita Muslim di Rumah Sakit Ranchi Sadar Jharkhand mengatakan bahwa seorang dokter menolak untuk merawatnya dan menyebutnya sebagai ‘Jihadi’ (ket: kata pelecehan bagi umat Islam di India).
Dia juga mengatakan bahwa kontrasepsi IUD dipasang di dalam rahimnya tanpa persetujuannya. Kemudian, ketika dia merasa tidak nyaman dan ingin mengeluarkannya, dokter memanggilnya ‘Jihadi’ dan menuduhnya ingin punya anak lagi. Bayinya kini berusia 6 bulan.
Sebuah video viral di media sosial, dilansir The Cognate (8/9/20220, di mana seorang wanita dan suaminya terlihat perselisihan dengan dokter dalam insiden tersebut. Mereka mengatakan bahwa ketika mereka pergi ke dokter untuk melepas IUD, dokter yang memeriksa malah memeriksa nama pasien dan melakukan kekerasan verbal.
Dalam video tersebut, wanita tersebut menyebutkan bahwa dokter menuduh dia menginginkan bayi lagi karena ingin mencabut IUD. PAdahal pemasangan IUD itu sendiri dilakukan tanpa izin dari wanita muslim itu.
“Dia menyebut kami Jihadi. Dia menyebut kami datang ke sini untuk Jihad”, kata suami wanita itu.
Ini bukan kejadian pertama. Insiden diskriminasi terhadap Muslim di India seperti itu telah dilaporkan beberapawaktu lalu dan meningkat dari hari ke hari. (hanoum/arrahmah.id)
Location: Ranchi, Jharkhand
A Muslim woman alleges that a doctor installed an IUD without her consent, and when she asked to remove it, she was called Jihadi and accused of producing more children. pic.twitter.com/MLVsi66xzT
— HindutvaWatch (@HindutvaWatchIn) September 8, 2022