ROMA (Arrahmah.com) – Italia pada Selasa (17/3/2020) melaporkan 345 kematian akibat virus corona, sehingga jumlah total korban di negara itu menjadi 2.503, angka kematian tertinggi di Eropa.
Angka-angka yang disediakan oleh Departemen Perlindungan Sipil Italia menunjukkan kasus COVID-19 telah mencapai angka 26.062, dengan 2.989 kasus baru dikonfirmasi selama 24 jam terakhir, kenaikan tertinggi sejak awal wabah di Italia, lansir Anadolu Agency.
Pemerintah Italia berharap bahwa langkah-langkah pencegahan yang ketat, termasuk penutupan total negara itu (lockdown), pada akhirnya akan membendung penyebaran virus.
Para ahli mengatakan infeksi dapat terus meningkat setidaknya selama seminggu.
Untuk memenuhi kebutuhan warganya selama krisis, pemerintah Italia pada Senin (16/3) menyetujui paket langkah-langkah ekonomi hingga € 25 miliar euro atau setara dengan 414 triliun rupiah, di mana dana tersebut termasuk insentif bagi pekerja yang berisiko kehilangan pekerjaan mereka.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan Eropa sebagai pusat virus corona baru, yang pertama kali muncul di Wuhan, Cina Desember lalu.
Italia adalah negara yang paling parah di benua Eropa dan memiliki jumlah kasus COVID-19 tertinggi di dunia setelah Cina.
Menurut data WHO, virus ini sekarang telah menyebar ke 159 negara dan wilayah, dan ada hampir 185.000 kasus di seluruh dunia, dengan lebih dari 7.500 kematian. (rafa/arrahmah.com)