MILAN (Arrahmah.com) – Italia sedang mendiskusikan cara memblokir situs yang mendorong kekerasan. Langkah itu muncul setelah lebih dari 300 kelompok di Facebook menyerang PM Silvio Berlusconi.
“Kami akan mendiskusikan langkah-langkah untuk menutup semua halaman Web yang melanggar hukum di depan sidang kabinet 17 Desember,” kata Menteri Dalam Negeri Roberto Maroni dalam sebuah konferensi pers di Milan.
Berlusconi kemarin dirawat di rumah sakit setelah menderita luka di wajah dan hidung patah akibat serangan di sebuah rapat umum politik di pusat kota Milan.
Polisi telah menahan Massimo Tartaglia (42) sehubungan dengan serangan itu. Dia telah menjalani perawatan psikiatris selama 10 tahun.
Beberapa jam setelah serangan itu, beberapa pengguna Facebook mendirikan kelompok mendukung Tartaglia dan menggunakan slogan-slogan seperti “Ayo Buat Tartaglia jadi Pahlawan.”
Halaman fan Massimo telah dibuat di Facebook dan sejauh ini menarik lebih dari 62.000 anggota. Maroni, yang meminta Facebook untuk menutup forum mengatakan, blog yang memicu perilaku kriminal dapat mempengaruhi orang menjadi memiliki “masalah-masalah kesehatan mental.”
Ini adalah kedua kalinya Italia meminta Facebook untuk menghapus kelompok yang menentang Berlusconi.
Sebuah kelompok “Mari Bunuh Berlusconi” telah menarik hampir 17.000 anggota pada Oktober.
Jurubicara Facebook Inc di Milan mengatakan perusahaan yang berbasis di Palo Alto California itu akan merilis sebuah pernyataan mengenai masalah itu.[inilahnews/arrahmah.com]