JAKARTA (Arrahmah.com) – Posisi Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan RI diprediksi aman. Ketua Umum Partai Gerindra itu diyakini tak akan direshuffle oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menegaskan, Prabowo bakalan aman dari reshuffle. Sekalipun masih ada alat utama sistem senjata (alutsista) milik TNI yang jatuh.
“Prabowo tak akan terkena reshuffle,” katanya saat berbincang dengan RRI.co.id, Senin (29/6/2020).
Ujang menilai, keberadaan Prabowo di kabinet Jokowi saat ini merupakan bagian dari rekonsiliasi politik pasca pertarungan sengit di pemilihan presiden (Pilpres) 2019 lalu.
“Karena Jokowi butuh Prabowo. Itu bagian dari rekonsiliasi pasca Pilpres. Jadi bagus atau tidak kinerja Menhan, Prabowo akan aman,” jelasnya.
Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing juga mengatakan Prabowo tidak akan terkena reshuffle kabinet jilid II oleh Presiden Joko Widodo.
Karena pada dasarnya, lanjutnya, dalam pidatonya beberapa waktu lalu, Jokowi sama sekali tidak mengeluhkan tentang bidang yang dibawahi oleh Prabowo.
“Dalam konteks yang ditegur Presiden kemarin, sepertinya Prabowo tidak termasuk dalam daftar yang di reshuffle,” katanya kepada RRI.co.id pada Selasa (30/6/2020).
Ia menilai bahwa selama ini Prabowo sudah memiliki 4 faktor sebagai Menteri. Jokowi pun dikatakannya masih membutuhkan Prabowo Subianto.
“Kenapa Prabowo mengangkat dia jadi Menhan? Ya, karena butuh, tidak mungkin Presiden mengangkat seorang menteri yang tak butuh untuk membantu dia,” imbuhnya.
Menhan Prabowo dipandang sudah memiliki integritas yang mumpuni. Selain integritas Prabowo juga memiliki kapabilitas, loyalitas, dan dukungan politik.
“Seorang Menteri diangkat karena pertimbangan kapabilitas, integritas, loyalitas, dan dukungan politik, menurut saya iya, Prabowo memiliki integritas,” pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyiratkan tentang ketidakpuasannya terhadap kinerja beberapa kementerian, terlebih saat Indonesia tengah dilanda pandemi COVID-19.
Bahkan, ancaman perombakan kabinet atau pembubaran lembaga negara pun diungkapkan oleh Jokowi. Kejengkelan Jokowi ini terungkap dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana pada 18 Juni 2020 lalu.
Rapat ini berlangsung secara tertutup. Namun arahan Presiden ini terekam dalam video yang dikeluarkan oleh pihak Sekretariat Presiden.
(ameera/arrahmah.com)