DUBAI (Arrahmah.com) – Menteri Luar Negeri Denmark, Lene Espersen, tidak memberikan permintaan maaf sama sekali kepada dunia muslim tentang kartun yang tidak senonoh yang menggambarkan Nabi Muhammad ketika ia bertemu dengan imam Mesir di Kairo, statsiun televisi Denmark melaporkan, dikutip Al Arabiya pada Sabtu (16/10/2010).
Espersen diterima oleh Syaikh Al-Azhar, Dr. Ahmed al-Tayyeb, selama kunjungannya ke Kairo. Alarabiya.net telah menerbitkan berita tentang permintaan maaf yang diplomat Denmark itu pada hari Rabu (13/10). Hal ini kontan menyebabkan timbulnya kerusuhan di Denmark.
Sehari kemudian, salah satu pejabat pemerintah Denmark membantah pemberitaan Al Arabiya dan mengatakan bahwa Espersen tidak pernah meminta maaf meskipun syaikh Al Azhar telah memintanya.
“Tidak ada kata permintaan maaf diucapkan oleh Espersen selama pertemuan,” kata pejabat Denmark.
Statsiun televisi nasional itu pun mengutip Espersen yang menolak permintaan maaf kepada imam al-Azhar atas pembuatan kartun oleh salah seorang kartunis Denmark yang telah melukai dan menodai kaum muslim.
Juru bicara Al-Azhar, Dr. Muhammad Refaa al-Tahtawi mengatakan pada Al Arabiya bahwa penerjemahnya telah salah menafsirkan pidato menteri Denmark. Dia mengatakan bahwa penerjemah menafsirkan ungkapannya sebagai “permintaan maaf” bukan “pembenaran”, dan itulah yang menyebabkan kesalahpahaman di media massa Arab dan internasional. (althaf/arrahmah.com)