PALU (Arrahmah.com) – Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Sulawesi Tengah Brigjen TNI M Thamrin Marzuki menolak tudingan terhadap institusinya yang membantu pemenangan partai politik tertentu pada pemilu. Hal itu, kata dia, merupakan isu yang melemahkan kerja intelijen.
“Katanya intelijen bermain untuk memenangkan salah satu kandidat, tapi tidak bisa dibuktikan. Ini adalah upaya melemahkan badan intelijen,” katanya dalam rapat koordinasi persiapan pelaksanaan Pemilu 2014 di Palu, Kamis (3/4/2014), tulis Antara.
Rapat yang berlangsung di Kantor Gubernur Sulawesi Tengah itu dihadiri Ketua KPU Sulawesi Tengah Sahran Raden bersama jajarannya, Ketua Bawaslu Sulawesi Tengah Ratna Dewi Pettalolo bersama jajarannya. Selain itu juga hadir perwakilan partai politik peserta pemilu, pemerintah daerah, kepolisian, TNI, dan BIN.
Thamrin mengatakan setiap momentum pemilihan umum baik legislatif maupun kepala daerah, BIN selalu diisukan terlibat politik praktis.
Isu yang sama kata dia, juga pernah beredar terhadap pelaksanaan Pilkada di Sulawesi Tengah bahwa BIN ikut bermain di pusaran politik memenangkan salah satu kepala daerah.
“Itu sampai di telinga saya. Tidak perlu saya sebutkan namanya dan daerahnya. Ini juga upaya melemahkan badan intelijen,” katanya.
Thamrin mengaku bahwa BIN tidak berpolitik praktis. Hal ini jelas dalam undang-undang tentang BIN dan beberapa ditegaskan oleh Kepala BIN.
BIN, kata dia, juga wajib menyukseskan pemilu sehingga lembaga itu ikut berpartisipasi dalam memberikan pengawasan dan menerima laporan dari masyarakat.
“Kalau ada laporan kami teruskan ke BIN pusat di Jakarta, kepada KPU maupun kepada Bawaslu,” ucapnya. (azm/arrahmah.com)