JAKARTA (Arrahmah.com) – Ummu Nani, isteri Ustadz Afif Abdul Majid menyebut bahwa pemerintah penjajah Amerika Serikat melakukan kebohongan besar atas penetapan suaminya sebagai teroris. “Itu semua pembohongan. Kebohongan si pendusta jahannam laknatullah,” kata Umi kepada arrahmah.com melalui telepon sore ini Jumat (20/9/2013).
Dia juga tidak begitu menghiraukan atas pemberitaan itu, beberapa orang yang mengaku wartawan menyampaikan sms kepadanya agar memberikan keterangan pers namun belum bisa dilayani.
“Saya tidak menghiraukan, ngapain buang air liur. Tidak akan ada untungnya, orang pembohong kok ditanggapi. Pembohong itudiamana-mana pembohong, kadzib,” tuturnya tenang.
Umi Nani menegaskan dengan penuh tawakkal kepada Allah, bahwa suaminya bukanlah miliknya tetapi milik Allah Azza wa Jalla. “Ustadz Afif bukan punyanya saya, bukan punya Amerika atau siapapun tapi dia punyanya Allah. Apapun yang terjadi makar terhadapnya maka Allah pelindung satu-satunya.”
Dalam laporan pemerintah penjahat AS bahwa setelah dimasukkan ke dalam daftar hitam, maka semua aset kedua orang ini, yakni Ustadz Afif dan Ustadz Said Sungkar di AS akan dibekukan dan semua warga AS dilarang melakukan hubungan bisnis dengan kedua pria itu. Atas pemberitaan itu Ummi Nani mengatakan dengan tenang.
“Gak papa wong yang nyebut orang kafir, rekayasa sendiri. Asetnya katanya banyak ya, biar saja diambil semua aset ustadz itu. Jangankan aset, harta aja gak punya, nomer rekening aja gak punya,” ungkapnya.
Dia juga menyatakan bahwa urusan pemerintah penjajah Amerika Serikat dari dahulu adalah memusuhi dan memerangi umat Islam. “Tidak lain kecuali memojokkan umat Islam, biasa ga ada urusan lain kecuali memojokkan umat Islam,” pungkas Umi Nani.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Departemen Keuangan negara penjajah Amerika Serikat (AS) memasukkan 2 orang Muslim WNI dalam daftar teroris, demikian situs US departement of the treasury Rabu (18/9/2013).
Kedua Muslim WNI itu, sebut laporan itu adalah Said Ahmad Sungkar (52) dan Afif Abdul Majid (58). Said Ahmad Sungkar tulis laporan itu telah terlibat dalam upaya penggalangan dana untuk Jama’ah Anshorut Tauhid (JAT) dan mendukung operasi Jamaah Islamiyah (JI). Sedangkan Afif Abdul Majid adalah pemimpin senior JAT yang telah mengawasi perekrutan dan pelatihan teroris di Indonesia.
(azmuttaqin/arrahmah.com)